48. Lupa

1.6K 64 2
                                    

Haii semuaa!!!

Aku datang lagi nihh, siap menemani kalian di malam Sabtu

Apalagi yang masih jomblo nihh bisa buat temen di rumah, wkwk

Jangan lupa vote dan coment yaaa!!!

*
*
*

Happy Reading!!

Suara remang – remang terdengar di telinga Anggatha. Lelaki itu perlahan membuka kedua matanya. Pertama yang ia lihat lampu ruangan tersebut yang sangat menyilaukan matanya. Annggatha melihat atap ruangan tersebut berwarna putih, sepertinya dia sedang berada di rumah sakit.

“Anggatha” ucap Zila ketika melihat Anggatha mulai membuka matanya secara perlahan.

“Anggatha, ini gue Zila” ucap Zila dengan tersenyum menatap Anggatha ketika lelaki itu membuka kedua matanya dan menatap Zila dengan lekat.

“Z-Zi-Zila?” Ucap Anggatha perlahan menatap Zila yang tengah tersenyum kepadanya. Tidak lupa dengan air mata yang masih mengalir di ujung mata gadis itu.

“Iya, ini gue Zila” ucap Zila mengganggukkan kepalanya sambil memegang erat tangan Anggatha.

“Zila?” Tanya Anggatha menatap Zila yang berdiri di samping ranjangnya dengan tatapan aneh. Seperti orang tidak kenal?

“I-iya, gue Zila. Lo nggak tau gue?” Tanya Zila dengan ragu – ragu, semoga saja dugaannya salah.

Anggatha menggelengkan kepalanya menatap Zila aneh. Membuat Zila dan ketiga sahabat Anggatha terkejut melihat jawaban dari Anggatha.

“Lo beneran nggak kenal pacar lo?” Tanya Jefri bertanya kepada Anggatha.

“Pacar?” Tanya Anggatha menatap bingung Jefri dan Zila secara bergantian. Lalu menatap tangan kanannya yang masih dipegang oleh Zila. Membuat gadis itu tersadar dan melapaskan tangan Anggatha. Sedikit menjauh dari ranjang Anggatha dengan tatapn sedih.

Benarkah Anggatha tidak mengenali dirinya? Anggatha melupakan dirinya? Banyak pertanyaan yang mengintari pikiran Zila.

“Lo beneran Tha? Lo juga nggak kenal sama gue? Andre? Rama?” Tanya Jefri mencoba mencari jawaban yang sebenarnya.

“Kalian siapa?” Tanya Anggatha menatap ketiga sahabatnya dengan tatapan aneh.

“Wahh benar – benar ni anak, udah nyusahin sekarang malah ngelupain kita” ucap Andre dengan tatap tidak terima.

“Udah ditungguin tujuh hari tujuh malam dan sekarang lo lupain kita semua? Keterlaluan lo” ucap Jefri yang juga tidak terima menggelengkan kepalanya menatap Anggatha.

“Nggak jelas” ucap Anggatha membuat Andre dan Jefri membulatkan mata menatap Anggatha terkejut. Bisa - bisanya lelaki itu mengatai mereka nggak jelas?

Cklekk

Suara pintu ruangan terbuka membuat semua mengalihkan perhatian. Terlihat Nita, Ardi dan Nathan masuk ke dalam ruangan tersebut. Zila berlari memeluk Nita dengan erat. Membuat Nita terkejut dengan perlakuan gadis itu.

“Ada apa sayang?” Tanya Nita menatap Zila bingung karena gadis itu menangis di dalam pelukannya.

Zila mendongakan kepalanya menatap Nita lalu berkata, “Anggatha tan”

“Anggatha kenapa?” Tanya Nita yang semakin bingung dengan ucapan Zila.

“Anggatha sudah sadar tan”

ANGGATHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang