Hai semuanya!!!!
Aku balik lagi nihh dengan cerita yang samaa 🤩Ga usah berlama-lama lagi yuk langsung scroll ke bawahh
Jangan lupa vote dan coment yaaa!!!
Nanti kalau banyak yang vote sama coment aku bakal lebih cepet lagi huat updatnyaa:)
*
*
*Happy Reading!!!
Wiiuuu wiiuuu wiuuuu
Suara sirine terdengan sangat nyaring ketika ambulance berhenti di depan gedung rumah sakit. para perawat dan beberapa dokter berlarian ke teras rumah sakit. mereka bergerak untuk menangani pasien yang baru datang.
Pasien itu dibawa masuk ke dalam ruang UGD. Diikuti beberapa remaja laki – laki yang memakai baju serba hitam, tidak lain adalah anggota Geng Arvagos.
“Sebentar tunggu di sini, kami akan tangani pasien” ucap salah satu perawat menghentikan pergerakan mereka yang ingin masuk ke dalam ruangan itu.
“Arghh!” Ucap Andre dengan mengusap wajahnya kasar ketika melihat pintu ruangan tertutup dengan rapat.
“Udah bang tenang dulu, Bang Anggatha pasti baik – baik aja bang” ucap Bara memncoba menenangkan ketiga orang itu, yang sudah ia anggap sebagai kakanya sendiri.
“Lo udah hubungi orang tuanya belum?” Tanya Jefri menatap Andre dan Rama.
“Bentar, gue aja yang menghubungi orang tuanya” ucap Rama meninggalkan tempat tersebut.
“Kenapa lo gini sih Tha?” Ucap Andre manundukkan kepalanya menatap kosong lantai rumah sakit.
Begitu juga dengan anak Arvagos yang lainnya. Mereka hanya terdiam sambil berdoa. Berharap Anggatha akan baik – baik saja. Kejadian hari ini benar – benar membuat mereka semua shock.
“Gimana? Udah lo hubungi Om Ardi?” Tanya Andre ketika melihat Rama berjalan ke arahnya.
“Udah, ini mereka lagi perjalanan ke sini” ucap Rama duduk di samping Andre.
Lagi dan lagi Andre menghebuskan nafasnya. Lelaki itu benar – benar ketakutan jika terjadi sesuatu dengan Anggatha.
“Anggatha pasti baik – baik aja, kita doakan bersama buat Anggatha” ucap Rama kepada Andre yang duduk di sampingnya. Begitu juga dengan Jefri.
“Kalian semua pulang aja, biar gue sama Andre sama Jefri yang nungguin Anggatha” ucap Rama kepada anak Arvagos yang berada di tempat itu.
“Tapi kita pengen tau keadaan Bang Anggatha bang” ucap Bara
“Ini di rumah sakit, lagian udah malam juga. Nanti gue kabarin gimana keadaan Anggatha kepada kalian, kalau mau jenguk besok juga bisa”
“Ya udah kalau gitu kita pamit Ram, kalau ada kabar jangan lupa kabarin kita” ucap Vino yang dibalas anggukan oleh Rama.
Semua anak Arvagos meninggalkan tempat tersebut dan kini hanya tersisa Andre, Rama dan Jefri. Hanya keheningan yang menghiasi tempat tersebut. Semua hanya diam sambil berdoa di dalam hati masing – masing.
Langkah sesorang membuyarkan lamunan mereka. Tidak lain mereka adalah keluarga Anggatha yang baru saja datang.
“Bagaimana Gatha? Dia tidak apa – apa kan?” Tanya Nita kepada ketiga lelaki itu. Terlihat wajah Nita yang sudah dibasahi dengan air mata. Serta terlihat wajah khawatir dari Ardi.
![](https://img.wattpad.com/cover/281471267-288-k969789.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGGATHA
Teen FictionAnggatha Malviano, atau biasa dipanggil Anggatha. Merupakan Ketua Arvagos yang disegani oleh semua murid SMA Garuda. Keberanian, rasa solidaritas dan rasa tanggung jawab yang besar. Membuat dirinya dipilih untuk menjadi ketua. Ketua geng motor yang...