14. Salah Target

2.4K 89 1
                                        

Haii semua aku balik lagi!!!

Jangan lupa vote dan coment!!!

*
*
*

Happy Reading!!

Gue pikir sudah bebas, ternyata malah nambah beban!

- Rezila Priscanara


Saat ini kelas XII IPA 7 sedang mengikuti pembelajaran olahraga. Mereka semua sedang melaksanakan pemanasan di lapangan sebelum melanjutkan pembelajaran. Terlihat semua dengan baik mengikuti pemanasan. Tetapi berbeda dengan segerombol siswa yang terlihat tidak ada niatan untuk mengikuti pembelajaran. Mereka hanya berdiri di bawah sinar matahari tanpa ada pergerakan.

"Kenapa pipi lo merah? Pake make up lo?" Ledek Jefri dengan tertawa melihat salah satu sisi pipi Anggatha yang sedikit berwarna merah.

"Biasa" ucap Anggatha melirik sekilas Jefri.

"Ada masalah lagi sama bokap lo?" Tanya Rama yang hanya dibalas deheman oleh Anggatha.

"Pasti lo mabuk lagi kan?" Tanya Jefri

"Ck, udahlah jangan dibahas, gak guna juga" decak Anggatha.

"Makanya kalau ada masalah dibicarakan baik-baik bukan malah mabuk, yang ada lo malah nambahin masalah"

"Masih pagi udah siaraman qolbu aja lo"

"Gue sebagai sahabat lo yang baik hati dan tidak sombong, gue akan selalu menasehati lo kalau lo buat salah gue nggak akan ngebiarin lo---" ucapan Jefri terputus karena tangan Rama membungkam mulutnya.

"Diem lo!" Ucap Rama menatap tajam Jefri yang memberontak. Telinganya benar-benar sangat muak mendengar cerocosan Jefri.

"Bangsat!" Umpat Jefri mengusap bibirnya dengan kasar setelah terlepas dari bungkaman Rama.

"Enak gak Cep rasa tanganya Rama" ejek Anggatha dengan tertawa.

"Wangi anjir tangannya, lo habis mandi bunga tujuh rupa ya?"

"Wangi lah, gak kayak lo yang bau bunga bangkai!" Sahut Rama menatap malas Jefri.

"Enak aja, gue wangi ya! Orang tadi di kelas gue udah nyemprot badan gue pakai farfumnya Anggatha"

"Jadi lo yang habisin farfum gue?" Tanya Anggatha menatap tajam Jefri.

"Nggak sampai habis kok, masih sisa. Gue kan anak baik, nyisain buat lo"

"Sisa apanya? Tinggal setetes anjing!"

"Yang penting masih sisa kan?" Jefri menaik turunkan alisnya tersenyum kepada Anggatha.

"Gue lama-lama bangkrut Cep! Itu farfum baru aja gue pakai dua kali"

"Kalau nggak ada gue, uang lo nggak akan habis. Kasihan, cuman nganggur di rumah lo" ucap Jefri dengan menampilkan wajah tanpa dosanya.

"Kalian bertiga disuruh pemanasan malah ngerumpi!" Ucap Pak Edy - guru olahraga menghampiri mereka.

"Ini kita juga lagi pemanasan pak" ucap Jefri dengan santai.

"Pemanasan apa? Dari tadi kamu cuman diam!"

"Ini juga pemanasan pak, kita udah di bawah sinar matahari nanti lama-lama juga panas sendiri" sahut Anggatha melihat sekilas matahari yang bersinar di atas langit.

"Astagfirullah, kamu sama aja sama Jefri" Pak Edy menggelengkan kepalanya melihat kelukuan muridnya itu.

"Yang penting lama-lama badan saya jadi panas pak"

ANGGATHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang