21. Arvagos Vs Silver

1.9K 65 3
                                    

Hai semua!!

Aku balik lagi!!!

Gimana? Masih nungguin kelanjutan cerita Anggatha nggak nih?

Oh iya, aku minta maaf semua aku telat update, maaf udah buat kalian nunggu🙏🏻

Love you all💗

Oh iya sebelum lanjut baca, aku ingetin lagi yaaa

Jangan lupa vote dan coment!!

Aku tunggu komentar dari kalian yang selalu menambah semangat aku buat nulis:)

*
*
*

Happy Reading!!

Seorang laki-laki yang menggunakan seragam SMA Garuda sedang berjalan menyusuri lorong kelas. Sekolah terlihat masih sangat sepi, hanya beberapa anak yang sudah datang. Entah apa yang merasuki Anggatha untuk berangkat sepagi ini. Benar-benar keajaiban dunia, seorang Anggatha berangkat sepagi ini.

Anggatha berjalan dengan santai memasukkan kedua tangan di saku. Dengan seragam yang tidak dimasukkan dan tidak mengunakan dasi sekolah.

Anggatha masuk ke dalam kelas XII IPA 7, kelas tercintanya. Ada beberapa anak yang sudah datang dan duduk di bangku menatap Anggatha masuk ke dalam kelas. Mereka tidak percaya, seorang Anggatha jam 6 pagi sudah sampai di kelas. Karena biasanya Anggatha selalu datang jam 9 atau 10, atau bahkan terkadang lebih siang dari jam itu maupun bolos kelas.

"Apa lihat-lihat? Mau mati kalian!" Ucap Anggatha menatap tajam teman-temannya yang terus menatap dirinya.

"Tha lo sakit apa gimana?" Tanya Vino menghampiri Anggatha.

"Apa lo kasambet?" Vino menatap Anggatha heran.

"Ck, gue baik-baik aja" decak Anggatha yang merasa tidak nyaman karena terus ditatap oleh Vino.

"Tapi tumben banget lo datang sepagi ini?"

"Lagi pengen aja, sekali-kali nggak telat"

"Berubah jadi murid teladan ni?" Vino manaikan satu alisnya tersenyum menggoda Anggatha.

"Lo niat mau muji gue apa mau nyindir gue?" Tanya Anggatha menatap malas Vino.

"ASSALAMU'ALAIKUM!" Suara bariton Jefri masuk ke dalam kelas mengalihkan perhatian Anggatha dan Vino.

"Wa'alaikumsalam"

"Ang-anggatha?" Ucap Jefri terbata-bata ketika melihat Anggatha di dalam kelas.

"Ini beneran lo?" Jefri menghampiri Anggatha dan memegang tubuh Anggatha. Memastikan jika itu benar adalah sahabatnya. Jefri tidak percaya jika Anggatha datang ke sekolah sepagi ini.

"Bukan, setan!" Ucap Anggatha sewot kepada Jefri.

"Selamat pagi!" Ucap Andre masuk ke dalam kelas menampilkan senyumnya dengan menyurai rambutnya ke belakang. Diikuti Rama yang berjalan di belakang Andre.

"Anggatha?" Ucap Andre terkejut ketika melihat keberadaan Anggatha.

"Iya, kenapa? Gak percaya juga gue ada di sini?" Tanya Anggatha menatap malas Andre.

"Ya emang gue gak percaya lo datang jam segini"

"Terserah, gue salah mulu perasaan" ucap Anggatha lalu berjalan ke arah bangkunya meninggalkan mereka.

ANGGATHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang