HAIII🧡
Komen sebanyak mungkin ya 💖
Happy Reading ❤️
5. SALING MENYEMBUNYIKAN.
"Semua sepakat untuk saling menyembunyikan luka."
Semua orang pandai dalam menyembunyikan kebenaran tentang dirinya. Bukan malu mengakui, hanya saja terlalu menyakitkan untuk di sampaikan. Di depan gedung putih terjadi pertengkaran antara Kivan, Arka, Odwin, dan orang-orang berdasi.
"Jangan kasar sama cewek, lo cowok anjir!" umpat Odwin.
"Dia nggak mau pulang sama kalian ngapain dipaksa?" tanya Arka mulai tersulut emosi.
Kivan menarik tangan gadis yang di tahan di belakang orang berbadan besar, "Dia aman sama kita!"
"Maaf anak muda, kami tidak bisa membiarkan Nona Reine bersama kalian," ujar pria itu.
"Gue bilang dia aman sama kita masih nggak paham? Ngerti bahasa manusia kaga sih?" lontar Kivan.
"Udah kalian pulang aja, stop buntutin gue!" ucap Reine.
Gedung putih—tempat di mana Rafanizan mengantungkan hidup dan matinya.
"Raf, itu bukannya Kivan, Arka, Odwin sama Reine ya?" tanya Ammar pada Rafanizan.
"Dua orang itu siapa?" tanya Ammar lagi. Rafanizan segera menghampiri mereka dengan sisa tenaga yang ia miliki.
"Nona harus pulang bersama kami, ini perintah tuan," pria itu menarik tangan Reine dari Kivan.
"Ihh lepas Alex! Gue nggak mau pulang sama kalian!" protes Reine. Rafanizan melepaskan genggaman tangan pria yang bernama Alex itu dari tangan Reine.
"Lepas!" suruh Rafanizan.
"Kalian ini siapa, main tarik-tarik aja?" tanya Ammar.
"Mereka dari tadi maksa Reine, kita juga nggak tau siapa mereka," terang Arka.
"Please leave me alone! Or shall i complain to your masters that you have hurt me?" ancam Reine.
"Tapi Nona—" ucap Alex terpotong.
"Nona kalian aman sama saya," cetus Rafanizan.
"Baiklah, jika terjadi sesuatu dengan Nona, jangan harap kalian besok bisa lihat bumi!" ancam Alex lalu pergi.
"Huft! Akhirnya lepas juga," Reine menghembuskan napasnya.
"Mereka sebenarnya siapa, Rei?" tanya Odwin.
"Orang-orang bokap gue. Bodyguard gue tepatnya," jawab Reine. "Bay the way thanks Kak, udah bantu."
"Sama-sama, lo ke sini ngapin?" tanya Arka.
Reine menunjukkan siku tangan kanannya yang dibalut perban, "Nabrak orang tadi, lecet dikit. Gara-gara kejar-kejaran sama mereka," terang Reine.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAFANIZAN [END]
Teen Fiction"𝓓𝓾𝓪 𝓸𝓻𝓪𝓷𝓰 𝔂𝓪𝓷𝓰 𝓲𝓷𝓰𝓲𝓷 𝓫𝓪𝓱𝓪𝓰𝓲𝓪 𝓫𝓮𝓻𝓼𝓪𝓶𝓪, 𝓽𝓮𝓽𝓪𝓹𝓲 𝓼𝓮𝓶𝓮𝓼𝓽𝓪 𝓶𝓮𝓷𝓰𝓲𝓻𝓲𝓷𝓰𝓲𝓷𝔂𝓪 𝓾𝓷𝓽𝓾𝓴 𝓼𝓪𝓵𝓲𝓷𝓰 𝓽𝓮𝓻𝓵𝓾𝓴𝓪." - 𝐍𝐢𝐥𝐥𝐚𝐤𝐬𝐦, 𝑅𝒜𝐹𝒜𝒩𝐼𝒵𝒜𝒩. "Bertemu denganmu adalah ketidaksengajaan y...