57. DIA MILIKKU BUKAN MILIKMU!

274 36 141
                                    

Hai 🧡

Siapa yang nungguin aku update?

Spam komen sebanyak-banyaknya! Kalau banyak aku update cepet deh ❤️

Happy Reading ❤️

57. DIA MILIKKU BUKAN MILIKMU!

"Love comes to bring happiness, keep that love in one heart."

Bahagia sangat sederhana, tapi kita sering terpaku pada kebahagiaan sampai lupa jika akan ada kesedihan yang bisa kapan saja datang. Akan ada derita yang datang menyertai, menguji sampai mana batas bahagia yang mampu kamu ciptakan.

Rafanizan terpaksa menuruti permintaan Reine untuk diantar pulang, mobilnya dibawa Kyra. Mereka bertiga tiba di rumah Rafanizan, Kyra langsung masuk tak ingin melihat adegan yang membuat matanya perih.

"Gue udah sampai, sekarang lo bisa pulang," ucap Rafanizan.

"Ngusir?" tanya Reine memicingkan matanya.

"Enggak Reine," Rafanizan menggeleng.

"Ya terus apa? Gak disuruh masuk dulu?" Reine ingin berlama-lama dengan Rafanizan.

"Udah sore, rumah lo juga lumayan jauh dari sini. Mau sampai rumah jam berapa kalau jam segini belum jalan?"

Rafanizan menghawatirkan Reine jika pulang terlalu malam, mengingat jarak rumahnya dengan rumah Reine lumayan jauh.

"Gak mau pulang..." Reine merengut menampilkan wajah sedihnya.

Rafanizan mendekat menatap Reine, "Pulang Rei, mandi, makan nanti gue gue telpon," ujar Rafanizan meyakinkan Reine.

Reine menghentakkan kakinya, "Masih kurang puas pacarannya." Bibir Reine ia manyunkan.

Rafanizan gemas, ia mencubit pangkal hidung Reine.

"Besok ketemu lagi di sekolah."

"Ahh gak mau masih lama! Gimana kalau gue nginep aja? Ntar tidur sama Kyra," usul Reine, mendapatkan ide cukup menarik agar bisa menatap Rafanizan sehari penuh.

"Yakin bakal dikasih izin nginep di rumah gue?" tanya Rafanizan mengingat lagi siapa Wilbert.

Tak mungkin Wilbert membiarkan Reine menginap di rumah yang ada cowoknya. Terlebih itu pacarnya.

"Yakin gak yakin tapi terobos aja lah," ucap Reine semangat.

Rafanizan terkekeh pelan, "Izin dulu, dikasih izin gue juga kasih izin. Berani gak?"

"Kok gitu sih?! Boleh ya gue nginep?!" Reine memohon dengan kelopak mata yang dikedepankan berulang kali.

Kyra yang keluar hendak menyiram tanaman menyipratkan air ke arah Reine.

"Pulang lo! Kaga terima tamu gue! Kaga sudi juga gue lo jadiin alasan buat izin ke bokap lo!"

Reine mengusap wajah, "Kaga setia kawan banget sih lo?! Katanya bestie."

"Sejak lo jadi bucin, gue bukan bestie lo lagi, takut ketularan gila gue. Buruan balik atau gue siram?!" ancam Kyra menyodorkan alat penyiram.

"Halah bilang aja lo mau kan dibucinin? Makannya Ky, terima Kak Ammar," ucap Reine.

"Biar bisa bucin bareng," tambah Rafanizan mendapatkan pelototan Kyra.

"Sorry gue alergi cowok, apalagi model kaya Kak Ammar. Buruan balik anjir!" Kyra mendorong Reine masuk ke dalam mobil.

Reine melambangkan tangan pada Rafanizan, "Dadah pacar, sampai ketemu besok!"

Reine melakukan kiss jarak jauh, Rafanizan seoalah menangkap ciuman Reine dan menaruhnya di dada.

RAFANIZAN [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang