70. USAI?

239 16 183
                                    

Hai, apa kabar?

Siapa yang nunggu Rafanizan update, cung!

Happy Reading ❤️

70. USAI?

"Berpisah dulu, mendewasakan diri, lalu bertemu kembali. "


Berlakukah kalimat itu untuk hubungan Rafanizan dan Reine?

Semesta selalu punya kejutan, kadang pas, kadang kurang, dan banyak kelewatan. Banyak canda, bukan berarti tak banyak luka, manusia terlalu pandai memanipulasi diri agar tetap terlihat baik-baik saja.

Hari-hari berlalu begitu saja, tanpa pertemuan, tanpa melepas rindu, dan tanpa kabar. Semua itu sudah biasa Reine rasakan selama bersama Rafanizan. Belakangan ini Rafanizan sibuk membantu Bu Amelia untuk mempersiapkan olimpiade selanjutnya yang akan di wakili oleh Melati. Reine pun juga sibuk mengurus perusahaan Wilbert.

"Hambar..." lirih gadis yang menatap pemandangan dari balkon kamarnya.

"Apa yang hambar?" celetuk seseorang yang baru saja masuk ke kamar Reine. Laki-laki itu membawa sebotol wine dan dua gelas.

"Hubungan ku dengan Rafanizan." Reine berjalan menuju sofa di depan kasur big size.

"Semakin ke sini semakin hambar rasanya. Rafanizan juga semakin cuek, jarang kasih kabar. Kenapa setelah pacaran jadi gak semangat kaya dulu, Justin?" tanya Reine menatap pria di sampingnya yang sedang menuangkan wine.

Justin terkekeh kecil mendengar ucapan Reine. "Hubungan mana ada yang mulus Reine, selalu pasang surut. Apalagi pacar mu itu Rafanizan, cowok dingin yang kasar."

"Dia gak kasar, cuma emosian aja," bela Reine.

"Sama saja, dia kerap membentak mu jika kamu lupa," Justin menyodorkan segelas wine, dengan senang hati Reine menerimanya.

"Aku lelah Justin, selalu aku yang harus mengerti dia. Kalau seandainya putus apa aku dan dia baik-baik saja?" tanya Reine, sorot matanya terlihat pasrah.

Pandangan mata Justin menangkap manik mata indah milik Reine. "Of course. Dia kan kembali bersama cinta pertamanya dan kamu...akan aku jaga sepenuh hati."

Reine menoleh memandang Justin dalam. Reine sadar, cinta Justin sangat tulus padanya. Justin tak pernah memaksa, tak pernah meninggalkan, dan selalu ada di sampingnya.

Mungkin benar kata orang, pilihan laki-laki yang mencintaimu bukan laki-laki yang kamu cintai. Namun, lebih baik lagi jika keduanya saling mencintai dan memperjuangkan.

"That's my promise to you... a promise i'll never break."

*****

Malam ini, Rafanizan, Ammar, Kivan, Arka, dan Odwin berada di kediaman keluarga Behzad. Ada banyak tugas yang harus mereka kerjakan. Biasanya mereka mengerjakan di rumah Rafanizan, berhubungan Sasa sedang sakit dan mereka cukup sadar diri jika terlalu berisik akhirnya mereka memutuskan untuk mengerjakan tugas di rumah Arka.

"Bokap lo kemana?" tanya Odwin basa-basi, padahal ia tau Papa Arka jarang di rumah.

"Hotel kali sama selingkuhannya," jawab Arka santai.

RAFANIZAN [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang