Hai Rafanizan kembali💗
Kalian mulai jadi bucinnya siapa nih?
Komen di setiap paragraf ya💕
Pukul berapa kalian baca part ini?
Happy Reading ❤️
3. PENGGANGGU.
"Jangan cepat menilai orang hanya dengan apa yang kamu lihat. Biasa jadi yang belum kamu lihat adalah gambaran sifat yang sebenarnya."
"Sakitku tak sebanding dengan rinduku padamu." — Rafanizan Zavier Altezza.
Hari ini penutupan masa pengenalan lingkungan sekolah, ditutup dengan demo ekstrakulikuler dari berbagi ekstrakulikuler yang ada di SMA Cakrawala. Mulai dari basket, voli, silat, sepak bola, dance, paskibra, pramuka dan banyak lagi. Tujuannya tidak lain untuk merenggut anggota baru. Reine dan Kyra duduk di tempat yang cukup strategis, teduh dan juga dapat melihat demo dengan sangat jelas."Lo mau masuk pramuka lagi Ky?" tanya Rei sambil menggigit coklat ditangannya.
"Enggak," jawabnya.
"Kenapa? Bukanya lo demen banget dulu ikut kaya gitu?" Meskipun Reine tidak tinggal di Indonesia selama 10 tahun, ia tetap tau jika Kyra mengikuti organisasi pramuka sewaktu SMP.
"Udah nggak minat," ucap Kyra bohong. Jelas terlihat dari sorot matanya bahwa ia masih berharap bisa meneruskan ilmu dalam bidang kepramukaan di masa SMA. Namun lagi-lagi trauma itu datang menghampiri.
"Walaupun gue nggak di Indonesia pas lo ngalamin hal itu, tapi gue yang paling tau gimana kondisi lo saat itu, Ky. Jadi stop bohong sama gue," papar Reine.
"Hai, kalian anak kelas X IPS 6 bukan?" tanya cewek yang tiba-tiba datang menghampiri mereka.
"Iya kenapa?" tanya Kyra.
"Gue Amara Pramudita Grahasa, hari ini pindah ke kelas kalian," terangnya.
"Pindah? Emang dulu lo kelas mana?" tanya Reine.
"X IPS 2. Gue nggak nyaman di sana jadi pindah, rekomendasi abang gue. Terus suruh temenan sama kalian," beber Amara.
"Abang lo? Bentar nama belakang lo kenapa sama kaya waketos nyebelin itu?" binggung Kyra.
"Bang Ammar maksud lo? Iya gue adiknya Bang Ammar," ujar Amara di balas anggukan Kyra.
"Gue Reine, ini Kyra jangan coba-coba panggil dia dengan ejaan Ra, bisa di amuk lo." Reine memperingati Amara agar ia tidak kena amuk temannya yang super duper galaknya ini.
"Ky? Gitu? Kalau boleh tau kenapa emangnya?" tanya Amara penasaran.
"Kepo lo," ucap ketus Kyra.
"Santai aja dong, 'kan gue cuma nanya," balas Amara kurang suka dengan respon Kyra.
Reine memukul bahu Kyra, "Mulut lo gatel Ky, kalau sehari nggak ketus, nggak galak, nggak jutek? Heran gue." Reine sering kali marah dengan Kyra karena sikapnya itu.
"Amara maaf atas nama Kyra, dia
emang gini, gue harap lo nggak nyesel temenan sama kita," sambung Reine."Oke, gapapa Rei, banyak kok orang kaya Kyra. Cuma yang paket lengkap cuma di Kyra keknya," aku Amara.
Kyra menghela nafasnya, "Sorry, gue nggak suka dikepoin kaya yang lo lakuin tadi," ungkap Kyra.
"Santai aja, gue juga minta maaf kalau lancang," ujar Amara tulus, dibalas anggukan kepala Kyra.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAFANIZAN [END]
أدب المراهقين"𝓓𝓾𝓪 𝓸𝓻𝓪𝓷𝓰 𝔂𝓪𝓷𝓰 𝓲𝓷𝓰𝓲𝓷 𝓫𝓪𝓱𝓪𝓰𝓲𝓪 𝓫𝓮𝓻𝓼𝓪𝓶𝓪, 𝓽𝓮𝓽𝓪𝓹𝓲 𝓼𝓮𝓶𝓮𝓼𝓽𝓪 𝓶𝓮𝓷𝓰𝓲𝓻𝓲𝓷𝓰𝓲𝓷𝔂𝓪 𝓾𝓷𝓽𝓾𝓴 𝓼𝓪𝓵𝓲𝓷𝓰 𝓽𝓮𝓻𝓵𝓾𝓴𝓪." - 𝐍𝐢𝐥𝐥𝐚𝐤𝐬𝐦, 𝑅𝒜𝐹𝒜𝒩𝐼𝒵𝒜𝒩. "Bertemu denganmu adalah ketidaksengajaan y...