37. SEPERTI SEMULA

266 36 191
                                    

Hai🧡

Absen 💗

Spam komen 💌

Happy Reading ❤️

37. SEPERTI SEMULA.

"Dia tidak menyukaimu, dia hanya menghargai mu. Karena di tau kamu menyukainya."

Bagiamana rasanya menatap sebuah fakta yang masih semu tapi terasa nyata? Menyakitkan bukan ketika melihat orang yang kita sukai menyukai orang lain?

Ammar, Kivan, Arka, Odwin, Amara, dan Kyra duduk di gazebo depan kelas XI IPA 5. Amara sedang meminta bantuan Kivan untuk menyelesaikan sketsa yang ditugaskan Pak Cahyo.

Kivan ini pintar dalam seni rupa, ia juga sering diikuti sertakan dalam lomba melukis. Bukan tak mau menekuni, Kivan lebih suka dunia basket daripada dunia seni.

Memanfaatkan keahlian Kivan, Amara meminta bantuan Kivan agar menyelesaikan tugasnya, Amara sengaja mengajak Kyra.

Ammar memperhatikan Kyra yang tampak serius menatap Kivan mengores pensil di buku gambar Amara. Ammar menarik kepala Kyra agar menjauh dari pandangan Kivan.

"Apa-apaan sih lo?!" gerutu Kyra melihat Ammar kesal.

"Lihatin Kivan biasa aja, kalau perlu nggak usah dilihatin!" larang Ammar tampak cemburu.

Kyra menyeritkan alisnya, "Serah gue lah mau lihatin siapa." Kyra kembali memperhatikan tangan Kivan yang lihai dalam mengores pensil di atas kertas.

"Gue nggak suka lihatnya. Gue suka sama lo, Kyra," ucap Ammar membuat semua orang menatapnya termasuk Kyra. Kivan pun menghentikan kegiatan melukisnya.

Kyra melirik sebentar, "Oh gitu, makasih."

Odwin menepuk meja pelan, kepalanya geleng-geleng mendengar respon Kyra. "Buset lo, Ky. Baru kali ini ada orang yang bilang suka dibales kata makasih. Cuma lo Ky, cuma lo."

"Ammar ngajak lo pacaran, Ky. Gitu aja nggak peka," celetuk Arka lalu menyeruput minumannya.

"Gak minat," Kyra membuang mukanya.

"Lo cewek pertama yang nolak Bang Ammar terang-terangan gini," ucap Amara.

Kivan menatap perempuan di sampingnya itu, "Bukannya lo juga pernah nolak cowok terang-terangan?"

Amara menoleh, "Itu karena emang nggak suka, Kak."

"Terus maksud lo Kyra suka sama Ammar tapi malu-malu gitu?" tanya Odwin asal, dengan cepat Kyra melempar buku paket seni rupa ke arah muka Odwin.

"Gak ada sedikit pun rasa suka buat Kak Ammar. Gak usah ngarang lo!" bantah Kyra sangat tak suka dengan dugaan Odwin.

"Gue kurang apa sih, Ky? Baik udah, sayang juga sayang banget, muka juga nggak jelek-jelek amat, malah kelewat ganteng. Tapi kenapa lu kaya gitu?" tanya Ammar dengan muka melasnya menatap Kyra.

"Kurang gue suka," sahut Kyra jutek.

"Lo nggak mau pacaran sama Ammar, jangan-jangan lo lesbi?" tanya Arka mendapatkan tatapan maut dari Kyra.

RAFANIZAN [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang