Hai🧡
Absen 💗
Spam komen 💌
Happy Reading ❤️
45. KACAU.
"Rasa suka dan cinta itu tidak memaksa tidak pula egois."
Reine benar-benar membuktikan ucapannya. Ia tak mengaggu Rafanizan sama sekali, bahkan berpapasan dengannya saja, hanya memandang depan seolah tak pernah mengenal Rafanizan.
Begitu pula dengan Kyra, ia merasa sudah cukup melibatkan Ammar. Kyra menghindari segala bentuk kemungkinan yang membuat ia dan Ammar bertemu.
"Kalian kompak bener menjauhnya," tegur Reveka, ia menggeleng menatap kedua temannya.
"Gue heran deh sama kalian, terutama lo Reine. Dulu ambis banget dapatin Kak Rafanizan, sekarang nyerah gitu aja," Yira menopang dagunya.
"Karena bersaing dengan orang yang dicintai Kak Rafanizan itu sangat menyakitkan," sahut Amara, mereka sudah mendengar semua cerita Reine dan Kyra juga tentunya.
Reveka menatap Kyra, "Mending sakit saingan sama orang yang dia cinta ketimbang saingan sama Tuhan, apalagi kematian. Berat!"
Kyra dan Yira secara bersamaan menatap tajam Reveka. Reine dan Amara tertawa melihat Reveka yang meminta ampun pada kedua temannya.
"Balik yuk, udah bel juga," ajak Reine. Ia mengambil tasnya.
"Lo gak bawa mobil, di jemput Alex?" tanya Kyra. Reine menggeleng.
"Ntar lo juga tau, ayo!" Reine melangkahkan kakinya keluar kelas.
*****
Amara, Reveka, dan Yira berpisah dengan Reine di hall. Reine dan Kyra berjalan menuju gerbang. Mereka bertiga akan pulang bersama lima cowok paling hits di SMA Cakrawala.
"Reine sama Kyra gak ikut?" tanya Ammar mengagetkan mereka bertiga.
"Tuh mereka," ucap Reveka menujuk Reine dan Kyra yang menghampiri seseorang.
Di depan sana ada mobil Lamborghini hitam terparkir menunggumu seseorang. Reine dan Kyra menghampiri pria yang mengenakan setelan santai, terlihat sedang membukakan pintu mobil untuk mereka.
"Hi cute girls," sapa laki-laki itu melepas kacamatanya. Reine dan Kyra tersenyum menatapnya.
"Hai Justin. Maaf membuat mu mengunggu lama," Reine mendekat ke arah Justin. Mereka melakukan cipika-cipiki.
"Apa kabar Justin?" Kyra mendekat, menjabat tangan Justin, sama seperti Reine mereka melakukan cipika-cipiki.
Rafanizan, Ammar, Kivan, Arka, Odwin, Amara, Reveka, dan Yira menatap mereka tak percaya. Mulut mereka membulat sempurna.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAFANIZAN [END]
Teen Fiction"𝓓𝓾𝓪 𝓸𝓻𝓪𝓷𝓰 𝔂𝓪𝓷𝓰 𝓲𝓷𝓰𝓲𝓷 𝓫𝓪𝓱𝓪𝓰𝓲𝓪 𝓫𝓮𝓻𝓼𝓪𝓶𝓪, 𝓽𝓮𝓽𝓪𝓹𝓲 𝓼𝓮𝓶𝓮𝓼𝓽𝓪 𝓶𝓮𝓷𝓰𝓲𝓻𝓲𝓷𝓰𝓲𝓷𝔂𝓪 𝓾𝓷𝓽𝓾𝓴 𝓼𝓪𝓵𝓲𝓷𝓰 𝓽𝓮𝓻𝓵𝓾𝓴𝓪." - 𝐍𝐢𝐥𝐥𝐚𝐤𝐬𝐦, 𝑅𝒜𝐹𝒜𝒩𝐼𝒵𝒜𝒩. "Bertemu denganmu adalah ketidaksengajaan y...