Hai🧡
Absen dulu sini!!!
Spam komen lagi ya 💗
Happy Reading ❤️
18. KAMU DAN MATEMATIKA.
"Selama belum ada kepastian suatu hubungan, jangan mencintai seseorang terlalu dalam."
"Ajari aku cara menjauh, nanti aku ajarkan cara menunggu dengan sangat baik."—Rafanizan Zavier Altezza.
"Semesta memaksakan kita untuk melepaskan apa yang kita mau, padahal menggenggamnya saja belum."—Ammar Shaquille Grahasa.
Area lapangan SMA Cakrawala sedang dipadati anak OSIS yang menyiapkan berbagai persiapan untuk event bulan bahasa. Panggung utama sedang didirikan, setiap event di SMA Cakrawala selalu totalitas.
Bahkan event yang terbilang sederhana seperti ini, mereka menyelenggarakan dengan sangat totalitas. Mereka mengundang guest star papan atas. SMA Cakrawala—sekolah elite, populer, dan penghasil siswa-siswi berprestasi. Tentu saja dengan senang hati pihak sekolah menyetujui acara ini.
Rafanizan berkeliling memeriksa semua stand dan persiapan lainnya. Di balik tenda, ia melihat Reine sedang berbicara dengan seseorang melalui telepon. Terlihat raut wajah Reine yang tak suka mendapatkan panggilan itu.
Reine berbalik badan, "Astaga Kak Rafanizan!" kaget Reine ketika melihat Rafanizan ada didepannya.
"Habis ngapin lo?" tanya Rafanizan curiga.
"Angkat telepon dari orang rumah. Lo nyari gue?" tanya Reine.
Rafanizan memasukkan satu tangannya ke dalam saku celana.
"Kerja! Bukan main hp terus!"Reine tersenyum, "Iya-iya, ini juga lagi kerja kok."
Rafanizan menatap Reine binggung, padahal gadis itu tidak melakukan pekerjaan apapun seperti anggota yang lain. Biasa-biasanya ia berkata sedang bekerja?
"Iya kerja, kerja keras dapatin lo," timpal Reine mendekat ke arah Rafanizan.
Rafanizan mundur satu langkah, ia tidak mau gadis ini melakukan hal bodoh untuk kesekian kalinya. "Gak usah maju! Pergi lakuin tugas lo!"
"Kenapa emangnya? Takut?" Reine semakin mendekat.
"PERGI! LO PAHAM GAK SIH!" bentak Rafanizan, ia sudah tidak sanggup menahan diri.
Reine memajukan bibirnya, "Jangan marah-marah terus dong, 'kan makin ganteng jadinya." Reine berlari setelah mengatakan itu tak ingin Rafanizan semakin marah padanya.
"Beneran bisa gila gue kalau deket-deket sama dia," tutur Rafanizan sambil memijat pelipisnya.
*****
Suasana kelas X IPS 6 sedang tidak baik-baik saja. Hari ini guru pengajar tidak masuk dikarenakan suatu hal yang mendesak, hal ini tentu membuat suasana kelas sangat bernyawa. Di dalam kelas ini ada banyak tipe-tipe anak, bahkan mereka juga bergeng-geng.
Ada yang sibuk rumpi membahas tentang baju, tas, barang-barang brended, dan lainnya. Ada pula anak-anak konten creator, yang sibuk menyapa penggemarnya melalui live streaming. Ada juga kumpulan cowok-cowok yang sibuk bermain game hingga suaranya memenuhi ruangan.
Amara duduk di samping Kyra, mereka hanya berdua di kelas karena Reine dan Reveka sedang di luar menyiapkan event bulan bahasa. Kyra sungguh lelah mendengarkan cerita Amara yang terus saja disakiti cowok dengan cara yang sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAFANIZAN [END]
Fiksi Remaja"𝓓𝓾𝓪 𝓸𝓻𝓪𝓷𝓰 𝔂𝓪𝓷𝓰 𝓲𝓷𝓰𝓲𝓷 𝓫𝓪𝓱𝓪𝓰𝓲𝓪 𝓫𝓮𝓻𝓼𝓪𝓶𝓪, 𝓽𝓮𝓽𝓪𝓹𝓲 𝓼𝓮𝓶𝓮𝓼𝓽𝓪 𝓶𝓮𝓷𝓰𝓲𝓻𝓲𝓷𝓰𝓲𝓷𝔂𝓪 𝓾𝓷𝓽𝓾𝓴 𝓼𝓪𝓵𝓲𝓷𝓰 𝓽𝓮𝓻𝓵𝓾𝓴𝓪." - 𝐍𝐢𝐥𝐥𝐚𝐤𝐬𝐦, 𝑅𝒜𝐹𝒜𝒩𝐼𝒵𝒜𝒩. "Bertemu denganmu adalah ketidaksengajaan y...