2. SMA CAKRAWALA

649 135 590
                                    

Hai guys welcome back!!!!

Senengnya bisa update cerita ini lagi💖

Baca part ini pukul berapa?

Siap penuhi paragraf dengan komentar kalian?

Happy Reading ❤️❤️❤️

2. SMA CAKRAWALA.

"Cinta tidak bisa tumbuh hanya dengan satu pertemuan. Bukan cinta mungkin, bisa jadi  hanya sekedar kagum."

Melupakanmu adalah pilihan yang tak akan pernah aku pilih. — Rafanizan Zavier Altezza.

Pagi ini semua anggota OSIS sedang bersiap-siap untuk memulai MOS. Ammar Shaquille Grahasa, Wakil Ketua OSIS SMA Cakrawala. Ia sedang sibuk mencari keberadaan sang Ketua OSIS yang entah menghilang ke mana.

"Bangsat! Ini Rafanizan kemana? Udah tau 10 menit lagi upacara pembukaan, malah ngilang kaga jelas gini," oceh Ammar. Berkali-kali ia mencoba menghubungi Rafanizan namun hasilnya nihil.

"Ngapain lo Mar? Mondar-mandir kaga jelas," tanya teman Ammar yang diketahui bernama Arkatama, alias Arka.

"Rafanizan di kelas kaga?" tanya Ammar.

"Kaga udah dari tadi keluar, nyusul lo katanya," balas Kivan.

"Sumpah lama-lama gue mundur jadi wakilnya kalau kaya gini mulu!" Ammar rasanya mau meledak menghadapi satu temannya ini.

"Nanggung Mar tinggal setahun, habis itu kelas XII mana bisa ngurus gituan," tutur Odwin.

Mereka ini teman satu kelas, jika ditanya siapa yang paling dekat dengan Rafanizan jawabannya tentu Ammar. Ammar jugalah yang paling tau tentangnya, tidak heran jika Ammar sering kali emosi karena menghadapi sikap Rafanizan.

Dari belakang laki-laki yang menggunakan jas almamater kebanggaan SMA Cakrawala, mendekat menghampiri keempat pria itu.

"Minggir! Nghalagin jalan," tuturnya.
Ammar, Arka, Kivan, dan Odwin menoleh ke sumber suara.

"Bangke! Lo dari mana?!" Ammar sedikit mendorong tubuh laki-laki itu.

"Belakang kelas," jawabannya santai.
Ya dia adalah Rafanizan, cowok yang terkenal dengan sikap dingin dan kejam tak berperasaan.

"Ngapain lo? Ngerokok?" tebak Arka.

"Gue bukan lo yang ngerokok di sekolah. Tidur bentar tadi." Rafanizan memang perokok, tapi dia tau mana tempat yang diperbolehkan merokok dan mana tempat yang tidak, satu lagi dia sedang membatasi diri dari ketergantungan pada rokok, sebab ada yang harus dia jaga agar mampu bertahan sampai seseorang itu kembali. Terlebih lagi dia Ketua OSIS yang harus memberikan contoh yang baik.

"Iyain dah, serah Pak Ketos!" cetus Odwin.

"Kurang ajar juga lo lama-lama. Gue pusing nyari, ternyata enak-enak tidur." Ammar merasa menyesal sudah perduli dengan reputasi temannya ini.

"Gak ada yang nyuruh lo nyari," ujar Rafanizan, memasukkan kedua tangannya di saku celana lalu pergi meninggalkan keempat temannya.

"Untung lo temen gue Raf! Kalau enggak udah gue gantung lo!" gerutu Ammar sambil menunjuk Rafanizan.

"Halah, bulshit! Omong doang gede, nyali kaya semut," ejek Odwin.

*****

Lapangan dipenuhi oleh siswa-siswi baru SMA Cakrawala yang berhasil lolos dalam seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Ammar mengambil alih lapangan.

RAFANIZAN [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang