Hai🧡
Absen dulu yuk!!!
Spam komen lagi ya 💓
Happy Reading ❤️
19. SADAR DIRI.
"Jika tak mau sakit hati, maka berhentilah mencari tau."
"Mencoba untuk terlihat baik-baik saja tanpamu adalah keahlian ku."—Rafanizan Zavier Altezza.
"Jangan sampai kamu jadi orang lain agar disukai orang yang kamu sukai."—Reine Chessy Maheswari.
Banyak orang yang sebenarnya sudah tau itu menyakiti hatinya. Namun, bodohnya tetap saja dilakukan, hingga akhirnya terluka bukan karena orang lain tapi karena ekspetasinya sendiri.
Reine merasa akhir-akhir ini hubungannya dengan Rafanizan semakin membaik, meski laki-laki itu tetap bersikap dingin dan acuh kepadanya, tapi Reine tetap suka.
Namun, sering kali kita merasa demikian, berfikir bahwa semua memang terjadi seperti yang kita rasakan tapi ternyata bagi orang lain itu tidaklah sama.
Reine menghentikan langkah kakinya ketika melihat Rafanizan duduk bersama Griska di gazebo pinggir lapangan. Reine kira Rafanizan akan membenci Griska karena menghilangkan file proposal dan menuduh dirinya. Tapi kenyataan mereka semakin akrab.
"Sekali lagi gue minta maaf, Raf?" mohon Griska tulus.
Dimata Rafanizan, Griska sebenarnya anak yang baik. Pintar, publik speaking dia bagus, cantik, dan lagi dia juga primadona di SMA Cakrawala.
Banyak hal yang bisa dibanggakan dari seorang Griska. Griska memang sering membuat masalah dengan adik kelas, itu pun ada sebabnya. Griska tidak suka main tangan tanpa sebab.
Rafanizan juga tau jika selama ini Griska menyukainya, akan tetapi Rafanizan memilih diam. Membiarkan Griska menyukainya.
"Gak usah dibahas," jawab singkat Rafanizan. Ia merapikan lembar kegiatan esok hari.
Griska mendekat, "Lo udah nggak marah sama gue 'kan?"
Rafanizan hanya bergumam, tak ingin menjawab terlalu banyak.
"Besok guest star yang diundang siapa?" tanya Griska mencoba mengajak ngobrol Rafanizan.
"Ntar juga lo tau," sahut Rafanizan.
Griska tak menyerah begitu saja, "Raf? Lo nggak suka sama Reine 'kan?"
Rafanizan sontak menoleh. "Maksud lo?"
Griska membalik badan menatap lurus ke arah lapangan basket yang sudah diisi dengan panggung besar.
"Gue takut aja lo mulai suka sama dia. Mengingat belakang ini lo bareng terus sama dia," Griska membuang napasnya.
Rafanizan berdecak. "Gue gak akan pernah bisa suka suka sama dia!"
"Gimana kalau suatu saat nanti bisa?" Griska menatap Rafanizan balik.
Rafanizan menutup map, meletakkannya di samping. Ia menatap arah panggung.
"Dia bukan tipe gue," terang Rafanizan.
Griska ikut menatap arah yang sedang ditatap Rafanizan. "Kenapa? Bukanya Reine itu cantik, gue lihat banyak juga yang suka dia."
"Reine itu terlalu bar-bar, nggak tau malu, mau menang sendiri, kekanak-kanakan, dan satu lagi Reine itu freak!" Rafanizan mengingat semua hal yang membuat dirinya berfikir demikian pada Reine.
Rafanizan menekan kata freak.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAFANIZAN [END]
Teen Fiction"𝓓𝓾𝓪 𝓸𝓻𝓪𝓷𝓰 𝔂𝓪𝓷𝓰 𝓲𝓷𝓰𝓲𝓷 𝓫𝓪𝓱𝓪𝓰𝓲𝓪 𝓫𝓮𝓻𝓼𝓪𝓶𝓪, 𝓽𝓮𝓽𝓪𝓹𝓲 𝓼𝓮𝓶𝓮𝓼𝓽𝓪 𝓶𝓮𝓷𝓰𝓲𝓻𝓲𝓷𝓰𝓲𝓷𝔂𝓪 𝓾𝓷𝓽𝓾𝓴 𝓼𝓪𝓵𝓲𝓷𝓰 𝓽𝓮𝓻𝓵𝓾𝓴𝓪." - 𝐍𝐢𝐥𝐥𝐚𝐤𝐬𝐦, 𝑅𝒜𝐹𝒜𝒩𝐼𝒵𝒜𝒩. "Bertemu denganmu adalah ketidaksengajaan y...