✨HAPPY READING✨
Manhattan, New York, USA.
Lunaby memicingkan matanya, ketika matanya mendapati siluet tubuh seseorang yang saat ini sedang bersandar pada dinding yang berada di depan pintu unit tempat tinggalnya. Walau Lunaby sudah menghabiskan empat gelas tequila sebelum wanita itu pulang dari klub malam tadi, tetapi Lunaby masih cukup sadar, untuk mengetahui siapa pemilik postur tubuh sempurna tersebut, ketika posisinya sudah berada dekat dengan pintu unitnya.
Walau Lunaby sudah mengetahui siapa pria yang saat ini masih berdiri di depan pintu unitnya, tetapi keterkejutan tetap saja dapat terlihat dengan jelas di wajah wanita itu, ketika kedua matanya bertemu dengan mata elang milik pria itu.
Melambatkan langkahnya, helaan nafas berat justru terdengar dari bibir Lunaby, ketika ia justru melihat pria tersebut yang malah berjalan menghampirinya. "Kekasihku akan sangat bingung, apabila mendapati kakak dari sahabatku berada di unit tempat tinggalku tanpa sahabatku."
Pria itu sempat menghentikan langkahnya ketika mendengar perkataan Lunaby, sebelum terkekeh pelan seraya menganggukan kepalanya. "Aku pandai berkelahi."
Lunaby memutar matanya jengah. "Kamu bisa pulang sekarang, terima kasih telah menjaga unitku."
"Sassy Samantha." balas pria itu dengan seringai di bibirnya. "Aku ada perlu dengan kamu, karena itu aku berada di sini."
"Dan aku tidak pernah memiliki perlu apapun kepada kamu, karena itu kamu bisa pulang sekarang."
"Tha, jawab pertanyaanku dengan jujur."
Lunaby dengan cepat menggelengkan kepalanya, "Gerald, aku sudah mengatakan ini kepada kamu. Aku tidak memiliki keperluan apapun dengan kamu, dan aku juga lelah. Aku benar-benar lelah, dan aku tidak ingin diganggu oleh siapa pun, termasuk kamu."
"Aku tahu dengan persis, ke mana pembicaraan kamu akan berjalan, oleh karena itu aku memberhentikan kamu terlebih dulu."
"I'm so tired, Gerald. I really am." lanjut Lunaby dengan air mata yang perlahan mengalir di pipinya.
Melihat itu, Gerald yang sudah sangat paham dengan situasi yang terjadi pada wanita di hadapannya itu pun langsung menarik tubuh Lunaby untuk dibawa ke pelukannya, memeluk wanita itu dengan erat, tanpa mempedulikan konsekuensi apa yang akan didapatkannya nanti. Karena bagi Gerald, apa yang wanita di rengkuhannya ini butuhkan ialah sebuah pelukan.
"Atha, it's okay."
Gerald semakin mengeratkan rengkuhannya, ketika mendengar isakan tangis dari Lunaby yang semakin kencang. "Hey, I'm here."
"Keluarkan semua tangisanmu, Tha. Aku di sini."
Lunaby menggeleng pelan di dalam pelukan Gerald, "Aku tidak bisa, Gerald. Aku tidak bisa apabila aku harus bertemu dengannya tanpa mengingat perkataannya kepadaku waktu itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Only Me When I'm With You [COMPLETED]
Lãng mạnCerita ini berada tepat dibawah perlindungan Undang - Undang Dasar Negara Republik Indonesia. (UU No. 28 Tahun 2014). Dilarang mengcopy-paste atau memplagiat cerita ini dalam bentuk apapun, baik digital maupun fisik. ⚠️ Cerita ini mengandung kata da...