✨HAPPY READING✨
"Atha!"
"Atha!"
"Atha!"
Pria itu dengan cepat membuka matanya dengan nafas yang tersengal-sengal, ketika ia kembali mendapatkan mimpi itu lagi. Mimpi yang mengisahkan atas kejadian sepuluh tahun silam, yang naasnya selalu datang lagi ke bawah alam sadarnya di waktu yang tidak bisa ia tentukan.
Menyalakan lampu tidur yang ada di kamar tersebut, pria itu pun sedikit tersentak ketika menyadari adanya punggung polos wanita yang berada di sisi ranjangnya. Melihat ke arah jam yang berada di pergelangan tangannya, pria itu pun membuang nafasnya kasar ketika menyadari bahwa saat ini ia sudah terlewat dari waktu yang ia tentukan.
Menghentakkan selimutnya dengan kasar, pria itu pun bangkit dari tidurnya dan berjalan keseliling kamar tersebut untuk memungut pakaiannya yang dari semalam sudah entah dimana keberadaannya.
Setelah dirinya selesai berpakaian, pria itu pun kembali menatap ke arah ranjang kamar tersebut, dimana di sana terbaring tubuh polos seorang wanita yang bahkan sudah tidak bisa ia ingat lagi namanya.
Mengeluarkan sebuah kertas dari saku celananya, pria itu pun langsung menuliskan nominal yang sudah ia janjikan kepada wanita itu semalam. Walau wanita tersebut tidak menginginkan uang kertas itu, tetapi baginya sudah merupakan kewajibannya untuk membayar atas jasa yang wanita itu berikan untuknya semalam, walau sebenarnya wanita itu juga gagal untuk memuaskannya.
Meletakkan kertas dengan nominal yang sudah biasa ia keluarkan seperti biasa, pria itu pun langsung membalikkan tubuhnya dan berjalan keluar dari kamar. Tetapi tepat sebelum tangannya meraih gagang pintu kamar tersebut, suara khas bangun tidur seorang wanita pun terdengar.
"Ge, ingin ke mana?"
"Bukan urusan kamu. Dan untuk uang kamu, kamu bisa mencairkan cheque yang aku berikan. Chequenya ada di atas nakas." tukas pria itu.
Terdengar suara decakan dari wanita itu, "Ge, aku tidak ingin kamu bayar. Aku bukan jalang."
"But you served me well last night."
Wanita itu pun tersenyum mendengarnya. Baginya, kepuasan pria yang hendak keluar dari pintu kamar hotel mereka adalah pencapaian besar untuknya. "Did I?"
"Yes." balas pria itu berbohong.
"We can redo it again right now. Baru pukul tiga pagi, kita masih punya banyak waktu." ujar wanita itu.
Pria itu menggeleng pelan, "Aku tidak akan berada di satu ranjang dengan wanita sehabis jam empat pagi."
Wanita itu terbahak mendengarnya, "Kamu aneh, Ge."
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Only Me When I'm With You [COMPLETED]
RomansaCerita ini berada tepat dibawah perlindungan Undang - Undang Dasar Negara Republik Indonesia. (UU No. 28 Tahun 2014). Dilarang mengcopy-paste atau memplagiat cerita ini dalam bentuk apapun, baik digital maupun fisik. ⚠️ Cerita ini mengandung kata da...