The Gallagher Hospital, Chicago, Illinois, USA.
"Gerald!"
Dominic Wilhalm beserta putri dan kekasih dari putrinya itu sontak menolehkan kepalanya ke arah pintu ruangan tempat Marcella Wilhalm dirawat, ketika mereka mendengar suara Marcella yang menyambut baik kedatangan pria itu.
Sementara Gerald Gallagher yang melihat reaksi dari wanita berusia lima puluh tiga tahun itu pun tersenyum, sembari berjalan menghampiri ranjang tempat wanita itu berbaring, dan memberikan buket bunga yang sebelumnya sudah ia bawa. "How's your feeling today, Auntie?"
"I'm feeling good, Ge. Aku tidak menyangka kamu akan datang sepagi ini."
"Dan aku tidak menyangka ia akan datang lagi."
Marcella menatap Suaminya dan berdecak pelan, "Gerald memang sudah izin kepadaku untuk datang menjenguk dan merawatku hari ini, Dom."
"Tetapi yang merawat kamu pagi ini sudah sangatlah banyak, Macy. Ada aku, Luna, James, dan Kaiden yang kemungkinan sebentar lagi akan sampai." balas Dominic masih dengan kedua mata yang menatap sinis ke arah Gerald.
Marcella tersenyum lebar, "Aku tahu, tetapi menolak tawaran baik dari seseorang juga tidak baik bukan, Babe?"
Dominic membuang nafasnya kasar dan memilih menuruti perkataan Istrinya itu. Karena apabila Marcella sudah meminta sesuatu kepadanya, maka pria itu sama sekali tidak bisa untuk menolaknya. Dan karena itu, Dominic pun memilih untuk duduk di sisi James, dan mengajak bicara pria itu.
"Luna terlihat bahagia sekali bersamamu."
James pun tertegun. Bukan karena perkataan Dominic yang memujinya, melainkan karena Ayah dari sahabatnya itu yang kini berada tepat di sisinya. "Terima kasih kalau begitu, Dom."
"Aku senang melihat putriku bahagia. Dan apabila bahagianya putriku adalah dengan bersamamu, maka aku tidak bisa melakukan hal lain selain mendukung."
James hanya bisa menganggukkan kepalanya sebagai jawaban. Padahal apabila pria itu bisa menjawab sesuai keinginannya, sudah dipastikan James akan mengatakan bahwa pria bernama Dominic Wilhalm jauh lebih menggoda untuknya, dibandingkan putri dari pria itu.
Tetapi karena sahabat sialannya itu membuat James harus bertindak selayaknya seorang pria sejati, maka James pun tidak bisa melakukan apapun selain merespon perkataan Dominic dengan jiwa laki-laki sejatinya.
"Apa kamu sudah membawa Luna untuk menemui kedua orang tuamu?"
Semua orang yang berada di ruangan itu pun langsung menolehkan kepalanya ke arah Dominic. Tidak terkecuali Gerald, dan Lunaby sendiri.
"Dadda!"
Dominic menaikkan satu alisnya, "Kenapa? Dadda hanya bertanya. Kalian sudah menjalin hubungan selama satu tahun, dan sudah sewajarnya kalian mengenal orang tua masing-masing, bukan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Only Me When I'm With You [COMPLETED]
RomansaCerita ini berada tepat dibawah perlindungan Undang - Undang Dasar Negara Republik Indonesia. (UU No. 28 Tahun 2014). Dilarang mengcopy-paste atau memplagiat cerita ini dalam bentuk apapun, baik digital maupun fisik. ⚠️ Cerita ini mengandung kata da...