Cerita ini berada tepat dibawah perlindungan Undang - Undang Dasar Negara Republik Indonesia. (UU No. 28 Tahun 2014). Dilarang mengcopy-paste atau memplagiat cerita ini dalam bentuk apapun, baik digital maupun fisik.
⚠️ Cerita ini mengandung kata da...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Robert?"
"Mom." jawab Robert yang lalu menghampiri Ibunya dan memberikan kecupan singkat di pipi wanita tua itu.
"Mom kenalkan, this is Sam, teman baruku sekaligus warga Fisher Island yang baru."
Lunaby tersenyum, dan mengulurkan tangannya ke arah wanita tua itu. Lunaby sudah akan kembali menarik tangannya, apabila ia tidak kunjung mendapatkan balasan. Tetapi bukannya balasan jabatan tangan yang ia dapat, yang Lunaby dapat justru pelukan dari wanita tua itu. "Welcome to Fisher Island, Sam."
"Terima kasih, dan maaf aku menerima ajakan Robert untuk makan malam di sini."
Wanita tua itu menggeleng, "Aku akan senang sekali menerima tamu malam ini. Bersantailah sembari menunggu koki kami menyiapkan makan malam."
"Terima kasih."
Ibu Robert mengangguk, "Jangan sungkan Sam, dan senang bertemu denganmu."
"Senang Bertemu denganmu juga, Madame."
Setelah Ibu Robert pergi meninggalkan mereka, Robert pun mengajak Lunaby untuk mengelilingi rumahnya. "Apa aku bilang, Ibuku tidak semenyeramkan itu."
Lunaby terkekeh, "Ibumu sangatlah baik."
Robert mengangguk, "She is. Kamu harus bertemu Ayahku, ia juga sangatlah baik dan humoris."
Bertepatan dengan selesainya perkataan Robert, keduanya pun kini sudah berada di depan sebuah pintu ruangan berwarna hitam. Robert menatap Lunaby dengan penuh senyumnya, "Sudah siap? Ayahku berada di dalam, sedang menonton acara memancing kesukaannya."
"Tentu saja." ucap Lunaby dengan yakin. Melihat bagaimana baiknya Robert dan Ibunya, maka Lunaby pun menaruh prediksi yang sama dengan Ayah pria itu.
"Dad?"
Pria tua yang sedang menyaksikan acara memancing di layar lebar di hadapannya pun menoleh, ketika ia mendengar suara Robert. Melihat putra sematawayangnya membawa teman, pria itu pun tersenyum. "Come here, Son."
"Aku ingin mengenalkan temanku, this is Sam, dia baru saja pindah di pulau ini."
"Aku Charles, Ayahnya Robert." Ujar Charles sembari menjulurkan tangannya ke arah Lunaby.
Lunaby membalas jabatan tangan itu. "Samantha."
"Nice to meet you, Sam." balas Charles yang lalu menepuk kursi di sampingnya. "Sini bergabung bersamaku."
Lunaby tidak menjawab, tetapi melihat bagaimana Robert menarik tangannya untuk duduk di antara ia dan ayahnya membuat Lunaby terpaksa mengikuti arahan pria itu.
"Apa kamu pernah memancing, Sam?"
Lunaby melirik ke arah kanannya, di mana Charles berada. "Tidak, aku tidak pernah memancing dan aku juga tidak pernah memancing."