I'm Only Me When I'm With You [COMPLETED]

I'm Only Me When I'm With You | Chapter 47

The Gallagher Manor, Barrington Hills, Illinois, USA.

    "Aku sudah berbicara dengan kepala agensimu, kita bisa menginap di hotel pilihan kita sendiri selama kita berada di Paris."

    Lunaby yang sedang merapihkan pakaian mereka yang berada di kamar Gerald di Manor pun mengerutkan dahinya, "Dia memberi izin?"

    Gerald mengangguk dengan bangga, sembari menidurkan tubuhnya di atas ranjangnya. "Tentu saja."

    "Apa yang kamu berikan?" Gerald mengangkat wajahnya mendengar pertanyaan dari Lunaby, "Maksudmu?"

    "Kamu menjanjikan apa kepada kepala agensiku? Dia tidak mungkin memberikanmu izin begitu saja." tanya Lunaby dengan curiga. Pasalnya Lunaby sangat mengenal atasannya itu. Bergabung selama sepuluh tahun di agensi yang sama sangat membuat Lunaby mengenal sifat dari para model atau pun pekerja yang bekerja di agensinya.

    "Aku tidak memberikan apapun. Aku menghubunginya, aku meminta izin, dan dia memberi izin. As simple as that, Babe."

    Lunaby memincingkan matanya, menatap kekasihnya dengan penuh curiga. "Kamu tidak menggodanya, bukan?"

    Gerald dengan cepat menoleh dan bergidik ngeri, "Tha, aku tidak mungkin menggoda wanita yang usianya lebih tua dari Ibuku. That shit feel so weird. Lagi pula dia sudah menikah dan memiliki anak, bukan?"

    "Lalu bagaimana bisa dia memberikanmu izin begitu saja?" tanya Lunaby yang masih curiga.

    Gerald tersenyum menyeringai, "I didn't flirt with her. I— I just gave her... a complement."

    "Leon!" ujar Lunaby terkejut. Seharusnya Lunaby tidak perlu sampai terkejut, mengingat bagaimana sikap dari kekasihnya, serta sikap dari atasannya yang sangat tidak kuat dengan seorang pria muda.

    "Babe, aku hanya memberinya pujian mengenai pekerjaannya. Sama sekali tidak memberikan pujian fisik kepadanya." bela Gerald.

    "Bagaimana kalau dia berpikiran yang tidak-tidak?" sahut Lunaby dengan kesal.

    "Tidak akan."

    Lunaby menggeram kesal mendengar jawaban yang diberikan Gerald. Wanita itu lalu mengambil salah satu baju milik Gerald, dan melemparnya ke arah pria itu. "Aw, Samantha!"

    "Kamu menyebal— Argh, Leon!" suara jeritan Lunaby langsung terdengar, ketika wanita itu merasakan benturan kepalanya dengan sebuah bantal yang ia yakini dilemparkan oleh Gerald beberapa saat lalu.

    Sementara Gerald yang merasa lemparannya terlalu kencang dengan cepat berlari ke arah Lunaby untuk melihat keadaan wanitanya, "Apa aku terlalu keras melemparkannya?"

    Lunaby mendengkus, dan menghempaskan tangan Gerald yang hendak memegangnya. "Kamu tega sekali."

    "Maaf, tetapi aku tidak tahu kalau lemparannya akan sekencang itu."