The Liquor, Paris, French.
Matthew menatap Gerald yang sudah menenggak habis satu botol vodka klasik yang berasal dari Perancis, hanya dalam kurun waktu beberapa menit. Walau Gerald tidak ingin mengaku alasan dibalik dirinya sampai lepas kendali seperti ini, tetapi Matthew sangat mengetahui bahwa sesuatu yang tidak menyenangkan sedang menimpa kehidupan sepupunya ini.
"Ge, don't drunk."
Gerald menggeleng, "Aku masih sangat sadar."
"Aku lebih memilih untuk mendengarkan ceritamu ditengah-tengah padatnya klub, dibandingkan aku harus mengurusmu apabila kau mabuk." ujar Matthew.
Gerald terkekeh, "Aku baik-baik saja, Matt. Aku hanya sedang merindukan kekasihku."
"Go meet her, Bro." jawab Matthew yang dibalas dengan gelengan kepala, "Pihak dari agensi kekasihku yang berada di Paris sangatlah ketat, Matt. Lusa adalah hari besar mereka, dan pihak agensi melarang model mereka untuk keluar dari tempat karantina."
Matthew menarik napas, "Lalu apa yang membuatmu sampai seperti ini? Apabila kau tidak ingin bercerita kepadaku, kau bisa bercerita ke Camille. You know, women."
"Tidak perlu. Lagi pula aku baik-baik saja, Matt. Thanks for your concern."
"Fine, kau tahu di mana kau bisa menemukanku." balas Matthew sebelum pergi menjauh dari Gerald.
Setelah memastikan tubuh Matthew pergi menjauh darinya, Gerald membuang napasnya kasar. Karena apa yang diucapkan oleh pria itu adalah sebuah fakta, bahwa Gerald memang sedang tidak baik-baik saja.
Pria itu baru saja tiba di Paris untuk menghadiri acara besar kekasihnya esok hari, setelah menghabiskan hampir satu minggu penuh di Chicago bersama dengan pekerjaan pria itu. Pekerjaan. Gerald tertawa sinis mendengar kata itu. Ingatannya pun kembali kepada pagi hari ini, di mana ia mendapatkan kabar dari bawahannya bahwa ia batal dalam mengakuisisi Rowen Tech.
Rowen Tech merupakan sebuah perusahaan pembuat senjata api terbaik dari yang berasal dari Atlanta, Georgia. Juga merupakan perusahaan yang masuk ke dalam syarat dari Alexander Gallagher untuk bisa Gerald akuisisi, apabila ia ingin memimpin Gallagher Corporation.
Setelah melakukan banyak pendekatan dan transaksi, Gerald pikir perusahaan itu akan menerima tawarannya, mengingat kondisi perusahaan tersebut yang berada dikondisi pailit. Tetapi mendengar penolakan perusahaan itu pagi ini, Gerald sendiri benar-benar tidak habis pikir dengan pikiran perusahaan itu yang menolak tawarannya.
Hal lain yang membuat Gerald menjadi sangat kacau sore ini ialah karena penolakan dari perusahaan itu. Seperti Glatea yang mendapatkan syarat untuk memenangkan proyek bandara ramah lingkungan milik The Berkeley Group, Gerald juga memiliki syarat yang hampir sama. Yaitu berhasil mengakuisisi Rowen Technology, perusahaan pembuat senjata api yang telah Ayahnya incar sejak lama. Tetapi melihat penolakan itu membuat Gerald menjadi ragu, apa ia memang pantas untuk memimpin Gallagher Corporation, atau pria itu memang hanyalah pecundang.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Only Me When I'm With You [COMPLETED]
RomanceCerita ini berada tepat dibawah perlindungan Undang - Undang Dasar Negara Republik Indonesia. (UU No. 28 Tahun 2014). Dilarang mengcopy-paste atau memplagiat cerita ini dalam bentuk apapun, baik digital maupun fisik. ⚠️ Cerita ini mengandung kata da...