Cerita ini berada tepat dibawah perlindungan Undang - Undang Dasar Negara Republik Indonesia. (UU No. 28 Tahun 2014). Dilarang mengcopy-paste atau memplagiat cerita ini dalam bentuk apapun, baik digital maupun fisik.
⚠️ Cerita ini mengandung kata da...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelah menghabiskan satu minggu penuh bersama kekasihnya di Paris, Gerald Gallagher pun memutuskan untuk pulang kembali ke Chicago, setelah sahabatnya memberitahu bahwa ada pertemuan besar bersama seluruh jajaran petinggi Gallagher Group dan naungannya yang harus ia datangi besok lusa.
Lunaby sudah meninggalkan kamar hotel mereka sejak pukul lima pagi seperti hari-hari sebelumnya, untuk menuju ke kantor agensinya yang berada di Paris. Gerald tidak begitu mengetahui dengan jelas apa yang kekasihnya itu lakukan selama karantina, tetapi Gerald sangat yakin bahwa hal tersebut sangatlah melelahkan, melihat bagaimana lelahnya Lunaby setiap wanita itu kembali ke kamar hotel mereka di malamnya.
Sesuai dengan kesepakatan mereka saat masih berada di Illinois, Gerald tidak akan terus menetap di Paris selama Lunaby melakukan karantina. Pria itu akan kembali ke Illinois di saat pekerjaannya membutuhkan atensinya, dan malam ini, adalah waktu pria itu untuk pulang.
Tetapi sebelum itu, Gerald memutuskan untuk pergi mengelilingi Paris terlebih dahulu. Selain untuk menjernihkan pikiran, Ibunya yang menitipkan sebuah tas kepadanya pun membuat Gerald harus keluar dari kamar hotel dan membelikan titipan Ibunya tersebut.
Gerald bisa saja meminta bantuan orang untuk membelikannya, tetapi mengingat pesan Ibunya yang ingin Gerald melakukan panggilan video dengannya selama Gerald membeli tas membuat Gerald memutuskan untuk membelinya sendiri.
Mobil yang Gerald kendarai pun kini sudah berada di depan toko yang merupakan salah satu brand tas kesukaan Ibunya. Delvaux yang merupakan salah satu perusahaan pembuat tas tertua itu memang menjadi salah satu brand tas kesukaan Ibunya, yang sayangnya hanya bisa di dapatkan apabila mereka langsung berkunjung ke Paris. Dan karena hal itu pula, Ibunya meminta Gerald untuk membelikannya secara langsung.
Saat masuk ke dalam toko, Gerald langsung disambut dengan seorang petugas yang sudah biasa melayani Ibunya. Petugas itu pun langsung mengajak Gerald ke salah satu kursi untuk menunjukkan tas yang sudah dipilih oleh Althea Gallagher.
"Ini pilihan tas Ibuku?" Tanya Gerald yang langsung dibenarkan. Gerald tidak mengerti dengan jalan pikiran Ibunya, karena menyuruh Gerald untuk datang langsung ke toko sementara ia sudah menentukan tas pilihannya sendiri.
Saat Gerald masih menatap tas yang dipilih Ibunya, tiba-tiba saja ponselnya berdering dan menampilkan nama Ibunya pada layar ponsel. Tanpa menunggu lama Gerald pun menjawab panggilan itu, "Mama."
"Hey, Sayang. Kamu sudah sampai di Delvaux?"
"Sudah, dan Mama ternyata sudah memilih tas pilihan Mama sendiri?"
"Mama niatannya hanya ingin melihat-lihat tas yang sudah jadi dan siap jual saja, tetapi Lucas kemarin memberitahu Mama kalau Delvaux baru saja mengeluarkan tas dengan model terbaru, dan hanya baru ada tiga di dunia."
"Dan Mama membeli semua." ujar Gerald sembari melihat pada tiga tas yang saat ini ada di hadapannya.
Terdengar suara tawa dari seberang sambungan. "Tentu saja."