"Aku tahu sekali kalau Axel berbohong kepadaku, Mama!"
"He's been lying this whole time. Aku sudah menanyakan di mana keberadaan Glatea, tetapi dia hanya diam saja."
Althea Gallagher yang dari tadi mendengar omelan putra keduanya itu membuang napasnya berat. "Mungkin Axel memiliki alasan tersendiri untuk merahasiakan keberadaan Glatea, Gerald."
Gerald Gallagher menggelengkan kepalanya, "Tetapi kenapa Mama? Aku juga kakaknya Glatea!"
"Gerald tenanglah, yang terpenting kita mengetahui kondisi dan lokasi adikmu itu saat ini."
Mendengar Alexander Gallagher yang akhirnya bersuara, Gerald pun menempati kursi pesawat pribadi milik orang tuanya dan duduk di hadapan mereka. "I feel betrayed."
Alexander menatap istrinya dengan tatapan yang hanya keduanya mengerti. "Mungkin Glatea tidak memberitahumu agar Daxton tidak mengetahui lokasinya juga, Ge."
"Memangnya kenapa? Aku tidak akan memberitahu Daxton."
Althea memincingkan matanya, "Apa kamu yakin? Karena apa yang kamu lakukan saat Glatea hendak melakukan aborsi sangat berbanding terbalik."
Gerald mendesah pasrah, "Tetapi ini beda permasalahan, Mama. Aku melakukan itu agar Glatea bisa menyelamatkan anaknya. Lagi pula kalian memangnya tidak ingin memiliki cucu?"
"Lagi pula aku tidak mengerti dengan Glatea. Kenapa sampai harus kabur dan bersembunyi dari Daxton?" lanjut Gerald dengan nada kesal.
Althea menatap Alexander dengan lirih. Ketika mendapati anggukan pelan dari suaminya, Althea pun berpindah duduk di sebelah Gerald. "Ge,"
"Ada apa, Mama?"
"Mengenai Glatea," Althea menahan air matanya agar tidak jatuh, "Adikmu..."
Gerald mengubah posisi duduknya hingga menghadap sang ibu. "Ada apa dengan Glatea, Mama?"
"She lost her baby, Gerald."
Tubuh Gerald menegang ketika mendengar perkataan ayahnya. Gerald mungkin sering mengejek kehamilan adiknya, tetapi Gerald sama sekali tidak berharap kalau ia harus kehilangan calon keponakannya.
Gerald masih terdiam ketika tubuhnya ditarik oleh Althea ke dalam pelukannya. "Glatea berada di kondisi terendah di sepanjang hidupnya, Gerald. Dan memutuskan untuk pergi dari Daxton merupakan keputusan terbaiknya, karena dia tidak siap untuk menerima kekecewaan Daxton karena mereka kehilangan bayi mereka."
"Sejak kapan?"
"Ketika kita menemukan lokasi kecelakaan mereka." jawab Alexander. "Darah yang kamu lihat malam itu, merupakan darah dari janin Glatea."
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Only Me When I'm With You [COMPLETED]
RomanceCerita ini berada tepat dibawah perlindungan Undang - Undang Dasar Negara Republik Indonesia. (UU No. 28 Tahun 2014). Dilarang mengcopy-paste atau memplagiat cerita ini dalam bentuk apapun, baik digital maupun fisik. ⚠️ Cerita ini mengandung kata da...