Cerita ini berada tepat dibawah perlindungan Undang - Undang Dasar Negara Republik Indonesia. (UU No. 28 Tahun 2014). Dilarang mengcopy-paste atau memplagiat cerita ini dalam bentuk apapun, baik digital maupun fisik.
⚠️ Cerita ini mengandung kata da...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Gallagher Manor, Barrington Hills, Illinois, USA.
"Kondisi Auntie Marcella memburuk."
Mendengar itu, ke empat pasang mata yang sebelumnya sedang terfokus pada makanan mereka masing-masing pun mendongakkan kepalanya, menatap ke arah si sumber suara dengan penuh tanya.
"Aku tidak tahu kalau Auntie Marcella sedang sakit?"
Althea Gallagher, wanita yang sebelumnya mengumumkan pernyataan itu pun mengangkat kedua bahunya acuh, "Kamu terlalu sibuk dengan urusanmu sendiri, Glatea."
"Mama, bukannya kondisi Auntie Marcella sudah mulai membaik sejak beberapa minggu yang lalu?"
Mendengar pertanyaan dari putra pertamanya itu, Althea pun menghembuskan nafasnya kasar, "Semalam Uncle Dom memberi kabar ke Papa kalian, kalau kondisi Auntie Marcella memburuk karena ia merindukan—"
Ucapan Althea tertahan, ketika manik matanya bertatapan dengan kedua mata putra keduanya yang saat ini seperti sangat menunggu Althea melanjutkan perkataannya. "Lunaby."
"Lunaby belum kunjung kembali ke sini?" tanya Gabriel Gallagher yang ditujukan kepada adik keduanya.
Sementara Glatea Gallagher yang mendapatkan pertanyaan itu pun menggeleng pelan, karena sejujurnya, pembicaraan mengenai keluarga Wilhalm tidak pernah Glatea bicarakan, semenjak Lunaby memutuskan untuk tidak membahas perihal keluarganya di antara pembicaraan mereka.
"Aku tidak pernah membicarakan mengenai hal ini kepada Luna. Karena pembicaraan ini sangatlah sensitif untuknya, dan aku tidak ingin membuatnya tersinggung." jelas Glatea kemudian.
"Auntie Marcella sakit?"
Mendengar itu, ke empat orang yang berada di meja makan tersebut pun langsung menolehkan wajahnya ke arah pria yang sedari tadi belum juga membuka suaranya. Mereka semua terkejut, atas pertanyaan yang menurut mereka sangatlah tidak masuk akal, untuk ditanyakan oleh seorang pria yang dulunya menjalin kasih dengan putri dari orang yang sedang mereka bicarakan.
Terutama dengan Glatea Gallagher, yang saat ini sudah menatap orang yang bertanya tadi dengan tatapan penuh kekesalan. "Are you fucking kidding me, Gerald Gallagher?!"
Gerald Gallagher, pria yang bertanya tadi pun menatap adiknya dengan penuh kebingungan. "Apa? Aku benar-benar tidak tahu kalau Auntie Marcella sedang sakit. Hubungan antara Kaiden dengan adiknya yang tidak baik saja baru aku ketahui beberapa hari yang lalu."
Glatea mendengkus, "Liar!"
Gerald dengan cepat mengambil sebuah tomat yang berada di hadapannya, sebelum melemparkannya kepada adiknya yang saat ini sedang duduk di kursi makan di samping kakaknya. Merasakan lemparan tomat pada tubuhnya itu, Glatea sontak menjerit takut, sembari mencari perlindungan di balik lengan kakak pertamanya, Gabriel Gallagher.