Enam bulan kemudian.
Lunaby menatap pantulan dirinya dari cermin yang berada di hadapannya. Masih terasa sangat asing baginya saat melihat kondisi tubuhnya yang sekarang, di mana tubuhnya kini sudah jauh lebih berisi, dan bagian perutnya yang sudah Sangat membesar akibat kehamilannya yang sudah memasuki minggu ke tiga puluh tujuh.
Tatapan Lunaby beralih ke bagian perutnya. Tangannya mengelus lembut bagian perutnya yang membesar itu, menatapnya dengan rasa penuh sayang. Sudah enam bulan Lunaby membesarkan janinnya sendiri, dan sudah selama itu pula Lunaby mengasingkan diri dari dunia luar.
Sudah tidak ada lagi Lunaby yang sering disebut sebagai tengkorak berjalan. Tulang-tulang di tubuhnya bahkan sudah tidak bisa terlihat lagi, seiring dengan bertambah usia kandungannya. Mengingat perihal hari persalinan yang sudah sangat mendekat, Lunaby pun mendesah pelan.
Tubuhnya kemudian berjalan secara perlahan ke arah lemari pakaiannya, di mana di dalamnya terdapat sebuah bankar yang dari awal kepindahannya sudah berada di sana. Bankar kecil tersebut Lunaby gunakan untuk menyimpan uangnya selama ia berada di Switzerland, dengan meminta bantuan Elea untuk mengambil uangnya di bank.
Elea pun sudah Lunaby anggap sebagai adiknya, karena kebaikan wanita yang berusia tiga tahun lebih muda darinya itu yang selalu bersedia membantu Lunaby ketika ia membutuhkan pertolongan. Selain Elea, Karl juga menjadi salah satu orang yang sangat berjasa selama kepindahan Lunaby ke negara ini.
Tatapan Lunaby kembali kepada brankar kecilnya. Tubuh wanita itu seketika melemas, di saat ia mengetahui sisa uang yang ada ditabungannya. Persalinannya semakin dekat —bahkan sudah di depan mata, tetapi uang yang tersisa sangatlah tipis. Lunaby bahkan tidak yakin apakah sisa uangnya cukup untuk membayar biaya rumah sakitnya.
Elea sempat menyarankan untuk Lunaby menjalani persalinan di rumah, dengan bantuan seorang ahli bersalin yang sudah terkenal di sekitaran daerah tersebut. Lunaby menolak dengan halus permintaan Elea, bukan karena sombong atau pun sebagainya, Lunaby hanya ingin calon anaknya mendapatkan kehidupan yang seperti ia dapatkan di saat kecil dulu.
Walau uang yang ia punya sangatlah minim dan pas, tetapi Lunaby mengusahakan sebisa mungkin memberikan yang terbaik untuk anaknya kelak. Lunaby bahkan tidak peduli mengenai keperluannya, yang Lunaby inginkan ialah calon anaknya mendapatkan semua yang terbaik. Karena Lunaby menyadari, bahwa dirinyalah yang menjadi penyebab utama calon anaknya sampai harus mendapati kehidupan seperti ini.
Lunaby duduk termenung di pinggiran ranjangnya. Otaknya saat ini sedang bekerja keras untuk mencari jalan bagaimana ia bisa mendapatkan uang tambahan untuk biaya persalinannya, hingga kedua matanya tidak sengaja menangkap keberadaan sebuah kartu berwarna hitam yang sejak awal kepindahannya sama sekali tidak pernah Lunaby gunakan.
Sebuah kepingan kartu berwarna hitam, yang bertuliskan namanya di bagian depan kartunya. Kartu yang Lunaby miliki sejak ia lahir di dunia ini. Kartu tersebut merupakan kartu pemberian kedua orang tuanya di saat ia baru saja lahir, dan di dalam kartu tersebut juga berisikan uang yang setiap bulannya dikirimkan oleh Ayahnya hingga Lunaby berusia delapan belas tahun.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Only Me When I'm With You [COMPLETED]
RomanceCerita ini berada tepat dibawah perlindungan Undang - Undang Dasar Negara Republik Indonesia. (UU No. 28 Tahun 2014). Dilarang mengcopy-paste atau memplagiat cerita ini dalam bentuk apapun, baik digital maupun fisik. ⚠️ Cerita ini mengandung kata da...