Los Angeles, California, USA.
"What a nice place, Glats."
Glatea Gallagher yang semula sedang menata makanannya di kulkas miliknya tersenyum, ketika wanita itu mendengar suara sahabatnya yang baru saja datang. "Thanks! Freshly new build, Axel membantuku membelinya karena arsitek rumah ini adalah teman masa kecilnya dulu."
Lunaby Wilhalm yang kini sudah mengambil satu botol air mineral milik sahabatnya itu pun menganggukkan kepalanya, "Gabe memang tidak pernah salah dengan pilihannya."
"I know right! Axel memang yang terbaik."
"How's California so far?"
"Panas."
Lunaby terkekeh, "Tetapi kamu memiliki angin yang sejuk di sini, Glats."
"Aku tidak tahan panas, Luna." balas Glatea sambil menata barang belanjaannya di kulkas. "Kamu dari tempat tinggalmu?"
"Ya, aku dari apartmentku." jawab Lunaby berbohong. Karena kenyataannya, Lunaby baru saja tiba dari Chicago, beberapa menit yang lalu.
"Apartemenmu jauh dari tempatku?" Tanya Glatea yang dibalas dengan gelengan kepala dari Lunaby. "Tidak, hanya beberapa menit dari sini."
"Kamu akan sampai kapan di sini, Glats?"
Glatea menatap Lunaby untuk beberapa saat, sebelum mengedikkan bahunya. "Aku tidak tahu. Yang jelas, sebelum aku mendapatkan proyek itu, aku tidak akan pergi dari sini."
"Kamu sudah pasti akan mendapatkannya."
"Tentu saja, aku Glatea Gallagher pasti akan mendapatkan proyek itu." balas Glatea dengan penuh percaya diri. Setelah kulkas wanita itu sudah penuh terisikan barang yang ia beli, Glatea pun berjalan mendekat ke arah Lunaby. "Aku akan mengambil barang sisa yang ada di mobilku, kamu ingin membantuku atau tetap di sini?"
"Can I just stay here?" jawab Lunaby dengan ragu, yang malah dibalas dengan kekehan Glatea, "Of course you can, Luna. Aku tidak sebossy itu untuk mengatur kamu. Tunggu di sini ya, aku akan mengambil barang di mobilku."
Lunaby menganggukkan kepalanya sebagai jawaban atas perintah Glatea. Setelah Glatea menghilang dari area dapur rumah ini, Lunaby pun memilih untuk memainkan ponselnya, terutama setelah wanita itu mendengar nada denting yang menandakan adanya pesan masuk di ponselnya.
My Leon.
| Hey Sayang.
| Kamu di mana? Let me pick you up for lunch, okay?
| Just send me your location.Lunaby menggelengkan kepalanya membaca pesan itu. Dia memang tidak memberitahu pria itu di mana lokasinya sekarang, terutama setelah pertengkaran mereka tadi pagi. Karena setelah pertengkaran mereka tadi, Lunaby memilih untuk langsung pergi ke California, setelah memastikan semua lokasi keberadaannya ia matikan, sehingga pria itu tidak bisa melacak dia seperti biasanya,
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Only Me When I'm With You [COMPLETED]
RomanceCerita ini berada tepat dibawah perlindungan Undang - Undang Dasar Negara Republik Indonesia. (UU No. 28 Tahun 2014). Dilarang mengcopy-paste atau memplagiat cerita ini dalam bentuk apapun, baik digital maupun fisik. ⚠️ Cerita ini mengandung kata da...