"Sebaiknya kamu dan mereka saja yang pergi, aku tidak akan ikut."
Gerald menatap Lunaby tidak terima. "Kamu sudah berjanji, Tha. Lagi pula ini sudah waktunya Samantha, kamu sudah terlalu lama bersembunyi."
"Aku... aku takut." balas Lunaby seraya menundukkan kepalanya. "Bagaimana kalau keluargamu tidak bisa menerimaku lagi?"
Gerald tertawa kecil, "Andai kamu tahu Tha, bagimana aku dimarahi oleh mereka karena kepergianmu tiga tahun lalu kembali terulang lagi."
"Mereka lebih menyayangimu daripada aku sendiri, Samantha."
Lunaby membuang napasnya kasar, kedua matanya melirik ke arah ke dua putranya yang sedang bermain sendiri. "Bagaimana bila kehadiran mereka tidak diter—"
"Papa dan Mama sangat menanti kehadiran mereka, Tha. They knew about your pregnancy, dan karena itu mereka sangat menyalahiku atas kepergianmu."
"Gerald, aku tidak yakin."
"Mama, Barend sudah siap!" ucapan Lunaby terpotong karena ucapan putranya yang kini sudah berada di sisinya dan Gerald. Melihat betapa semangatnya kedua putranya untuk bertemu kakek dan nenek mereka, Lunaby pun mendesah pasrah.
Gerald tersenyum ke arah putranya, "Tampan sekali putra Papa."
"Lebih tampan Barend atau Benji? Sudah pasti Barend!" sahut Barend dengan bangganya.
Sementara Benjamin yang mendengar itu mendengkus tidak suka, "Lebih tampan aku!"
Gerald menggeleng seraya tertawa, "Wajah kalian itu merupakan kopian persis antar satu sama lain. Kalau yang satunya tampan, sudah pasti yang lainnya juga."
"Berarti kita berdua tampan ya Papa?"
"Of course!" balas Gerald. "Karena kalian sudah siap, ayo kita bertemu Grandmama dan Grandpapa."
"Wait!"
Baik Gerald maupun Lunaby langsung menghentikan langkah mereka, dan menatap bingung ke arah Barend yang kini sudah berlari ke dalam kamarnya. Keduanya lalu menatap putra pertama mereka tidak percaya, ketika setelahnya Barend keluar dari kamarnya dengan sebuah kacamata yang ia dapatkan hasil meminta pada Karl dan Elea.
"Barend menonton YouTube, dan orang-orang yang naik kapal pasti pakai ini, untung saja Barend punya!" jawab anak laki-laki itu sembari berjalan mendahului orang tua dan adiknya.
Lunaby melebarkan bibirnya, berbeda dengan Gerald yang kini sudah menahan tawanya. "Putramu."
Gerald tersenyum bangga. Tentu saja, kelakuan Barend yang seperti ini sudah pasti jiplakan dari kelakuannya.
_____
"Kapal!"
Gerald tidak bisa menahan senyumnya saat mendapati raut bahagia di wajah kedua putranya. Mereka baru saja tiba di dermaga tempat keluarganya berkumpul, dan saat ini sedang di dalam perjalanan mereka menuju kapal milik Althea Gallagher yang berada di ujung dermaga.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Only Me When I'm With You [COMPLETED]
RomanceCerita ini berada tepat dibawah perlindungan Undang - Undang Dasar Negara Republik Indonesia. (UU No. 28 Tahun 2014). Dilarang mengcopy-paste atau memplagiat cerita ini dalam bentuk apapun, baik digital maupun fisik. ⚠️ Cerita ini mengandung kata da...