"Papa..."
"Benji mau Papa, Mama..."
"...Mama?"
"Mama... Mama."
"Papa... Benji rindu Papa."
Lunaby sudah tidak bisa lagi menahan air matanya, ketika dirinya kembali mendengar rintihan dari kedua putranya.
Sejak mereka kembali dari bepergian hari ini, entah mengapa suhu kedua putranya langsung meninggi dengan drastis, yang diiringi dengan tidak nyenyaknya istirahat mereka dan berakhir dengan mereka yang selalu memanggil ayah mereka.
Lunaby tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi selama ia berpisah dengan kedua putranya untuk bertemu dengan sahabatnya, tetapi melihat bagaimana kondisi kedua putranya saat ini, Lunaby tahu bahwa ada sesuatu yang belum Elea beritahu kepadanya mengenai hari ini.
Ketika telinganya kembali mendengar suara rintihan dari putranya, Lunaby segera kembali ke ranjang tempat di mana mereka berada. Lunaby kembali mengeratkan pelukannya kepada kedua putranya, sekaligus mencoba untuk menenangkan mereka.
Barend berhasil Lunaby tenangkan, tidur anak pertamanya itu juga menjadi jauh lebih tenang daripada sebelumnya. Tetapi berbeda dengan Barend, Benjamin justru semakin bergumam memanggil ayahnya, bahkan usapan dan pelukan Lunaby yang biasanya berhasil kini tidak lagi.
"Papa..."
Lunaby melepaskan pelukannya pada Barend setelah memastikan putranya itu tenang, sebelum memeluk Benjamin dengan kedua tangannya. "Benji ini Mama, Sayang."
"Papa... Benji ingin bersama Papa."
"Benji," Lunaby mengusap pelan kepala putranya. "Papa sedang bekerja Sayang, Papa tidak bisa ke sini Bersama kita."
"Benji bertemu Papa, Mama." lirih Benjamin yang membuat Lunaby terdiam. "Benji dan Bear bertemu Papa, Mama."
Lunaby menggelengkan kepalanya pelan. Berharap apa yang ada di pikirannya saat ini bukanlah sebuat kenyataan. "Benji, Papa berada jauh dari sini, Sayang."
"Papa di sini, Mama. Benji bertemu Papa." gumam Benjamin.
Lunaby kembali mengeratkan pelukannya pada Benjamin, "Shh... Benji tidur saja ya Sayang? Benji pasti kelelahan jadi sampai bermimpi kalau Benji bertemu Papa."
"Benji tidak berbohong, Mama... tanya Bear. Bear juga melihat Papa."
Benjamin yang kini sudah terbangun menatap Lunaby dengan tatapan penuh harapan. "Benji mau Papa, Mama."
"Benji tidak pernah bertemu Papa."
"Benji... Papa sedang bekerja di tempat yang sangat jauh, Sayang."
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Only Me When I'm With You [COMPLETED]
RomansaCerita ini berada tepat dibawah perlindungan Undang - Undang Dasar Negara Republik Indonesia. (UU No. 28 Tahun 2014). Dilarang mengcopy-paste atau memplagiat cerita ini dalam bentuk apapun, baik digital maupun fisik. ⚠️ Cerita ini mengandung kata da...