Gallagher Hospital, Chicago, Illinois, USA.
"Dom, apa yang terjadi?"
Dominic Wilhalm sontak melihat ke arah sumber suara, di saat dirinya mendengar namanya yang dipanggil, yang disertai dengan pertanyaan yang mengikuti. Dominic lalu tersenyum lirih, ketika melihat istri dari sahabatnya yang kini sudah berada di hadapannya, yang diiringi dengan sahabatnya serta kedua anak mereka.
"Aku tadi hanya meninggalkan Marcella sebentar untuk mengambil laptop di ruang kerjaku, Al. Tetapi ketika aku kembali ke kamar, aku sudah melihat tubuh Marcella terjatuh di lantai dengan keadaan tidak sadar."
"Sudah berapa lama, Auntie Cella berada di dalam ruang penanganan, Uncle?"
"It's been an hour, dan mereka belum selesai." balas Dominic kepada putri bungsu Alexander.
"Kau sendiri?" kini giliran suara Alexander Gallgher yang terdengar, yang langsung dibenarkan oleh Dominic. "Kaiden baru saja pergi ke Italia, beberapa jam sebelum Istriku terjatuh."
"Apa Uncle Dom sudah memberitahu Luna?" tanya Glatea dengan ragu.
Dominic menundukkan wajahnya, sebelum senyuman tipis terbentuk di bibirnya. "Aku sudah memberitahu Luna untuk pulang karena Ibunya sakit. Tetapi sepertinya rasa yang dipendam oleh putriku itu sudah sangat membesar, sehingga datang ke sini untuk menemui Ibunya ialah pilihan terakhir yang dapat wanita itu pilih.
"Apa aku boleh menghubungi Luna dan menyuruhnya pulang?" tanya Glatea.
"Boleh, tentu saja. Aku dan Istriku akan sangat berterima kasih untuk itu." balas Dominic dengan cepat.
Sementara Althea Gallagher yang sedari tadi menatap pintu berwarna putih di hadapannya itu pun menoleh pelan ke arah Dominic, "Dom, sebenarnya apa penyakit yang sedang di derita Marcella?"
Dominic lalu menggelengkan kepalanya pelan. Walau hubungannya dengan istrinya itu sangatlah baik dan harmonis, tetapi Dominic sama sekali tidak mengetahui apa penyakit yang sedang diderita oleh istrinya itu. Marcella Wilhalm terlalu lihai untuk menutupi perihal penyakitnya, bahkan dari suaminya sendiri, pria yang sudah ia nikahi untuk hampir tiga puluh tahun.
"Dia mengatakan kepadaku kalau dia hanya terkena asthma biasa, Al. Tetapi orang bodoh pun juga dengan cepat mengetahui, kalau penyakit yang sedang Macy derita bukan hanya asthma." jawab Dominic.
"Kau tidak mencoba untuk bertanya langsung ke dokter yang menanganinya?"
Dominic mengedikkan bahunya, "Aku sudah mencoba, Lex. Aku bahkan sampai menawarkannya jutaan dollar hanya untuk memberitahuku penyakit apa yang diderita oleh Istriku, tetapi tetap saja, dokter tersebut menolak."
"Kalau boleh Glatea tahu, awalnya Auntie Marcella bisa sakit karena apa?"
"Dia mengatakan kepadaku kalau semua penyakitnya berawal dari kebiasaan dia yang suka merokok di saat belum menikah denganku dulu." Dominic lalu tertawa mengejek kepada dirinya sendiri, ketika pria itu mengingat bagaimana sikapnya dulu kepada istrinya, yang dengan terang-terangan menyuruh Marcella untuk melanjutkan kebiasaan buruknya itu, hanya karena Dominic yang marah karena permasalahan kecil kepadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Only Me When I'm With You [COMPLETED]
RomanceCerita ini berada tepat dibawah perlindungan Undang - Undang Dasar Negara Republik Indonesia. (UU No. 28 Tahun 2014). Dilarang mengcopy-paste atau memplagiat cerita ini dalam bentuk apapun, baik digital maupun fisik. ⚠️ Cerita ini mengandung kata da...