I'm Only Me When I'm With You | Chapter 79

8.2K 610 66
                                    

Tiga tahun kemudian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tiga tahun kemudian.

    "Ini milikku, Benji! Kamu harus meminta izin dulu, apabila kamu mau milikku!"

    Perkataan sang kakak membuat anak laki-laki berusia tiga tahun tersebut menangis, "Sharing..."

    Dengan kecadelan dan belum jelas cara bicaranya, sang kakak pun menjawab. "Aku tidak sharing donat strawberryku!"

    "Tetapi kata Mama sharing, Barend!" jawab sang adik dengan penuh emosi. Anak laki-laki berusia tiga tahun itu sudah menahan sekali untuk menunggu sang kakak berbagi donat rasa strawberry buatan Ibu mereka, tetapi sudah lama dia menunggu, tidak terlihat tanda-tanda sang kakak akan berbagi.

    Barend menggeleng, "No! I don't do sharing!"

    "But I'm your brother!"

    "Aku tidak peduli—"

    "Barend... Benji, kenapa ribut?"

    Mendengar pertanyaan sang Ibu, Benjamin dengan cepat melaporkan kekesalannya. "Barend, Mama!"

    Lunaby menunduk, menyamakan tingginya dengan sang anak yang sudah turun dari kursi makannya. Lunaby merapikan rambut putranya, "What's going on, Benji? Mama bisa mendengar suara pertengkaran kalian dari ruangan lain."

    "Barend doesn't want to share his food with me, Mama!" lapor Benjamin kepada ibunya.

    Sementara Barend yang masih menikmati donat rasa strawberrynya mendengkus. Adiknya itu selalu membesarkan masalah kecil, dan Barend tidak suka. "He got his own doughnut, Mama."

    Lunaby membuang napasnya kasar. Pertengkaran ini bukanlah pertengkaran pertama si kembar. Semenjak keduanya sudah mahir dalam berbicara, pertengkaran menjadi musik utama rumah mereka.

    "Benji," Lunaby memanggil putra terakhirnya dengan lembut, "Apa yang Barend katakan benar bukan? Mama ingat sekali kalau Mama juga memberikanmu donat yang sama dengan Barend."

    Benjamin tidak menjawab, kepalanya justru menunduk menatap lantai. Lunaby tersenyum melihatnya, Benjamin yang seperti ini merupakan Benjamin yang sedang mengakui kesalahannya.

    "Benji, Mama memberikan kalian donat satu-satu. Barend got his own, and also you. Kamu pasti menghabiskannya terlebih dulu dibandingkan makan siangmu ya? Sementara Barend menghabiskan makan siangnya terlebih dahulu dibandingkan donatnya."

    Benjamin masih tidak memberikan respon, yang akhirnya membuat Barend bersuara. "Benji is like a monster when it comes to doughnuts, Mama."

    "I'm not a monster!" teriak Benjamin tidak terima.

    Lunaby tersenyum mendengar perkataan putra pertamanya. Putra keduanya ini memang bisa dibilang seperti maniak donat. "Barend, tidak boleh berbicara seperti itu."

I'm Only Me When I'm With You [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang