Warn: fluff, angst.
Pair: Akaashi Keiji x Kageyama Tobio.
Salju pertama telah turun. Kageyama dengan scarf birunya berjalan menuju rumah sang kekasih. Ia masuk ke dalam sebuah kamar lalu duduk di lantai tepi ranjang.
Senyum manis terpatri di wajahnya, ia meraih sebuah buku yang tersimpan di rak paling bawah. Buku itu bercover tebal warna biru padam.
Si raven kembali tersenyum. Tak disangka ia menemukan sebuah harta karun milik sang kekasih. Pada halaman pertama tertulis Akaashi's Diary.
November 4
Hari ini aku melihat seseorang yang menarik. Kenma bilang namanya Kageyama Tobio. Dia tidak banyak bicara dan jarang tersenyum. Satu lagi, mata bluberrynya sangat indah, aku berani bertaruh siapapun dapat jatuh cinta hanya dengan sekali melihatnya.
Desember 22
Hari ini adalah hari ulang tahun Tobio. Kenma mengajakku datang ke pestanya. Aku membelikannya sebuah jam tangan dan scarf biru sebagai hadiah. Dua benda itu membuat tabunganku habis tapi tidak masalah. Itu semua sepadan karena dia tersenyum padaku.
Januari 8
Kami tidak sengaja bertemu di sebuah cafe, kebetulan dia sendirian. Aku memberanikan diri untuk duduk bersama dan berkenalan lebih dekat dengannya. Sungguh, dia diluar eksprektasiku. Dia sangat pemalu namun aku nyaman saat bersamanya.
Februari 14
Kami telah dekat beberapa minggu. Di hari kasih sayang ini aku memberanikan diri menyatakan perasaanku pada Tobio karena tidak ingin buang-buang waktu. Dan ternyata dia menerimaku.
Oh Tuhan, aku sangat senang. Untuk pertamakalinya pada hari ini aku menggenggam tangannya. Jemarinya terasa sangat halus dan rapuh.
Aku rasa aku benar-benar jatuh cinta. Aku tidak bisa berhenti tersenyum sepanjang malam.Maret 27
Kami berkencan beberapa kali dalam sebulan. Tapi malam ini adalah ciuman pertama kami. Aku terlalu malu untuk menjelaskan detilnya, yang jelas jantungku masih berdebar tak karuan. Saat perjalanan pulang dia tertidur di bahuku. Aku mengesampingkan poninya pelan lalu mengusap pipi halusnya. Dia terlihat damai dalam tidurnya.
April 2
Aku memberinya kejutan, aku memasak untuknya. Dia bilang masakanku enak jadi ku cium keningnya. Dia tertawa dan mengatakan bahwa aku yang terbaik. Aku menciumnya lagi. Andai dia tahu, bukan aku yang terbaik tapi dia. Dia adalah hal paling luar biasa yang pernah hadir dalam hidup ku. Aku sangat mencintaimu, Tobio.
Mei 22
Hari ini Tobio menginap di sini. Dia sangat manja jadi aku memberinya banyak kecupan. Mengusak pelan rambutnya dan mengatakan betapa aku mencintainya. Dia menatapku dengan mata birunya yang cantik. Tangan halusnya mengelus pipiku. Dia bilang dia mencintaiku, dia memelukku.
Rasanya hangat. Aku ingin menukar apapun agar waktu berhenti.
Juni 11
Dokter bilang kondisiku semakin buruk. Aku tertawa dalam hati. Apanya yang buruk? Selama aku memiliki Tobio denganku, aku rasa semuanya baik-baik saja.
Aku menjemputnya pulang kerja seperti biasa, mengecup kening dan punggung tangannya. Kami duduk di pinggir pantai saat malam untuk sekedar melepas penat. Setiap waktu yang kuhabiskan dengannya terasa sangat bermakna.
July 13
Ini sudah ketiga kalinya dalam sehari aku batuk darah. Ini tidak boleh bertambah buruk. Aku baru saja membeli cincin untuk melamar Tobio. Jemari cantiknya akan terlihat semakin indah nantinya aku yakin.
Ah lagi-lagi aku tersenyum konyol membayangkan rencana hari pernikahan kami padahal aku sendiri belum mengatakan apa-apa padanya.
Agustus 27
Akhirnya aku kembali bisa menulis. Sebelumnya sekujur tubuhku mati rasa. Aku mendatangi rumah Tobio. Aku merindukannya. Dia terlihat riang saat menceritakan harinya. Dia tersenyum dan bilang kalau dia merindukanku. Aku mengecup keningnya dalam. Aku sangat mencintai lelaki ini.
Bisakah aku melihat senyum itu lebih lama lagi?
Oktober 9
Sekali lagi dokter mengatakan lelucon. Dia bilang waktuku tidak lama lagi. Mulutku tertawa tapi air mataku mengalir. Masih banyak hal yang ingin aku lakukan.
Tobio, dia alasanku bertahan sejauh ini. Aku sangat mencintainya, aku ingin menikahinya. Membayangkan kami mengadopsi malaikat kecil dan menjadi keluarga bahagia.
Kumohon. Aku tidak ingin mati.
November 30
Aku tidak bisa lagi bertemu dengan Tobio. Aku tidak mau dia melihatku begini. Aku tidak mau melihat air matanya jatuh untuk orang sepertiku.
Aku merasa waktuku sudah tidak lama lagi. Jadi biarlah senyumnya yang terakhir kali ku lihat menjadi kenangan terakhir dibenakku.
Tobio, maaf kau harus terjebak dengan orang sepertiku. Maaf aku belum mengenalkanmu pada orang tuaku. Maaf aku belum membawamu jalan-jalan ke Paris dan masih banyak lagi.
Tapi aku harap, kehadiranku yang singkat ini membuatmu bahagia. Aku sangat senang telah dilahirkan di dunia karena aku pernah membuat Kageyama Tobio tersenyum.
Kumohon, setelah ini lebih seringlah tersenyum meski bukan aku lagi yang jadi alasannya.
Aku mencintaimu, Tobio
.....
"Akaashi.." Kageyama mengusap air mata di pipinya. Secara perlahan ia meletakkan buku diary Akaashi. Tubuhnya sedikit gemetar.
Pagi tadi adalah upacara pemakaman Akaashi dan sepulang dari sana Kageyama langsung menuju rumah pria itu.
Pelan-pelan ia bangkit berdiri, berjalan pada meja kerja Akaashi. Ia meraih sebuah kotak beludru berwarna biru dan membukanya.
Lutut kakinya terasa lemas seketika dan Kageyama kembali bersimpuh di lantai. Ia menangis sejadi-jadinya.
"Aku sangat mencintaimu, Akaashi.."
.
.
.Kenma menunggu sahabatnya di luar rumah. Setelah beberapa saat, Kageyama akhirnya keluar.
"Terimakasih sudah mau menunggu"
"Tidak masalah" Lelaki pirang itu tersenyum, sesaat ia menangkap cahaya kilau dari jari Kageyama. Kenma tersenyum. "Selera Akaashi memang tidak pernah salah.."
Kageyama tersenyum dengan matanya yang sembab. Ia mengangguk seraya lelehan bening kembali meleleh dari sudut matanya.
The end.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kageyama Harem Short Stories
Short StoryBerisi kumpulan cerita Kageyama sebagai uke. Pair: Kageyama uke x All seme (hinata, tsukishima, sugawara, kuroo, kenma, lev, bokuto, akaashi, oikawa, ushijima, tendo, atsumu, osamu, kitashin, suna, sakusa, semi, shirabu) Rate: T-M Genre: fluff, soft...