Kageyama Harem Short Stories

Roomate

Pair: TsukiKage

.
.
.

"011"

Kageyama mencocokan nomor yang ada di kunci dengan pintu kamar asrama. Lelaki bermata blueberry itu pun masuk dan melihat ada dua ranjang terpisah.

"Kau mahasiswa baru? "

"Eh.. " Si raven bergegas balik badan kemudian membungkuk. "Ha'i.. Kageyama Tobio desu"

Seorang lelaki berambut pirang dengan kacamata melirik penampilan Kageyama dari atas sampai bawah. "Kau gay ya?"

Kageyama membelalakan mata tidak terima. Apa-apaan orang ini, baru ketemu sudah menghakimi.

"Hei jaga ucapan mu! Aku ini straight dan sudah punya pacar, pacarku perempuan cantik asal kau tau!! "

Yang lebih tinggi mengedikan bahu kemudian menyudutkan Kageyama sampai ke tembok. Memajukan wajahnya hingga hanya berjarak beberapa inci.

"Oh." Ia menaikkan bingkai kacamata di hidungnya.

Tentu saja Kageyama semakin emosi dengan sifat dan tampang belagu manusia jangkung ini. Ia menatap tajam sedang yang ditatap hanya acuh berbaring diatas ranjangnya.

.
.
.

"Mari kita dengarkan sambutan dari presiden badan eksekutif mahasiswa, Tsukishima Kei, dipersilahkan.. "

Kageyama mengepalkan tangan saat melihat wajah songong manusia satu kemarnya. Bisa-bisa nya manusia tidak beradab dan salty seperti dia jadi pimpinan tertinggi organisasi satu kampus.

Namun sejak hari itu entah mengapa dengan sial Kageyama justru selalu bertemu dengan Tsukishima, tidak di asrama, tidak di kampus, tidak saat ia nongkrong.

Ada saja si manusia garam itu di mana-mana.

"Kau itu berhentilah mengikutiku!!" Yang lebih pendek mendongakkan kepala seraya mata blueberrynya melotot.

"Hei jangan ge er deh. Aku bahkan tidak melihatmu disini"

Dari Kageyama maupun Tsukishima saling melengos dan berjalan berlainan arah. Teman-teman mereka juga sudah hafal jika Tobio dan Kei sampai bertemu, yang ada hanya akan cek cok dan adu mulut.

.
.
.

Malamnya Kageyama menutup kedua telinga dengan bantal karena Tsuki yang mengorok dengan kencang. Merasa tidak tahan, si raven pun berjalan kearah ranjang Kei dan membekap wajah nya dengan bantal

"Mm "

Sret

"KAU GILA?! dasar psikopat!! "

"Makanya kalau tidur itu jangan berisik dasar babi!!! "

"Siapa yang berisik!! "

"Tentu saja kau sialan!! "

"Kurang ajar sialan-sialan segala! Aku ini senior mu!!! "

Tsuki bangkit berdiri dan mulai berdebat dengan Kageyama, keduanya terus mangap-mangap dan membela diri masing-masing.

Mereka tidak sadar kalau kamar mereka tidak kedap suara.

BRAK BRAK BRAK

"KAMAR 011 BISA DIAM TIDAK!!! KAMI TIDAK BISA TIDUR!!! "

"Gara-gara kau garam!! "

"Kau ikan terbang!! "

Bahkan meski berbisik keduanya terus saling menyalahkan dan membuang tatapan benci.