Kageyama Harem Short Stories

Move On

Rate: M (harshword, toxic relationship)
Pairing: Sakusa Kiyoomi x Kageyama Tobio

(Settings Timeskip)

***

Kageyama tidak tahu harus kemana lagi selain bar. Lelaki berusia 21 tahun itu tengah dilanda patah hati. Ia duduk di kursi bar seorang diri sambil meminum sebotol vodka.

Sebisa mungkin ia menghempas beban di benaknya. Hatinya sakit saat tahu Hinata berselingkuh darinya dengan Oikawa di Brasil.

Satu minggu yang lalu ia melakukan vidcall dengan Hinata. Semuanya baik-baik saja, mereka bertukar cerita dan mengobrol seperti sebelum-sebelumnya hingga Kageyama mendengar suara Oikawa.

Firasatnya sudah tidak enak, ditambah ekspresi Hinata yang tiba-tiba panik dan menutupi keberadaan orang lain di kamarnya. Kecurigaannya semakin muncul.

Dan semuanya terbukti pagi ini, dia mendapat kiriman screenshot dari temannya. Berisi instastory yang ditujukan untuk teman dekat Oikawa. Dalam foto itu terlihat Oikawa dan Hinata berpelukan dalam satu selimut.

Kageyama meletakkan botol minumannya dengan kasar saat mengingat itu. Ia meremat kepalanya, pusing. Ia menangis. Tidak salah bukan jika dia menangis, laki-laki juga manusia yang punya perasaan.

"Hey hey Kageyama apa yang kau lakukan disini?" Sebuah tepukan dipundak membuat Kageyama kembali menegakkan duduknya.

Di sana berdiri Bokuto, Sakusa, Atsumu, dan Akaashi. Mereka berempat menatap pada Kageyama dengan cemas. Tak biasanya setter Adlers itu terlihat kacau.

"Kau baik-baik saja, Tobio-kun?" Atsumu memasukkan tangan ke dalam saku celana.

"Kau sendirian?" Akaashi ganti bertanya.

"Terlalu banyak pertanyaan." Kageyama menghela napas lalu hendak menenggak vodkanya lagi, tapi kali ini air keras itu tidak masuk ke mulutnya.

Tangannya ditahan oleh Sakusa. Lelaki itu mengambil botol vodka di tangannya, mengangkatnya tinggi-tinggi.

"Sakusa-san.." Kageyama bangkit berdiri, ia hendak meraih botol minuman itu kembali tapi tubuhnya justru ambruk di dada Sakusa.

Kepalanya pusing dan pandangannya mulai kabur. Kageyama hanya mengibas angin, masih berusaha meraih botol minumnya.

"Aku akan mengantar Kageyama pulang" Sakusa memapah Kageyama keluar dari bar.

Tiba-tiba perut Kageyama terasa mual dan kepalanya seperti di tekan. Ia mendorong tubuh Sakusa agar menjauh lalu muntah di tempat sampah.

"Ck dia ini.." Sakusa bergegas menangkap tubuh Kageyama yang akan kembali limbung. "Astaga kau itu minum berapa banyak? Pastikan kau tidak muntah di mobilku"

Lelaki anti bakteri itu kembali membantu Kageyama berjalan ke mobilnya. Mereka menuju Apartemen Sakusa karena Kageyama justru tertidur di mobil. Sakusa mana tahu tempat Kageyama tinggal.

Di dalam mobil Sakusa melepas maskernya, sungguh dapat ide dari mana dia itu sampai membawa Tobio bersamanya. Dirinya mendengus sambil menyetir dengan satu tangan.

Tiba di parkiran apartemen Sakusa, Kageyama terbangun. Lelaki itu mendesau. "Aku mau muntah" Ekspresi wajahnya memelas.

Sakusa mendelik, ia segera melepas seatbeltnya dan Kageyama. "Apa?! Tahan! Jangan di mobi-"

Huekkkk

Kageyama muntah tepat di baju Sakusa dan kembali tertidur seperti tidak berdosa. Sakusa membeku di tempatnya. Rasanya nyawanya pergi dari tubuhnya. "Demi Kami-sama aku akan melemparmu ke jurang saat kau sadar nanti."