Kageyama Harem Short Stories

Other Side

(Requested)
Pair: AtsuKage
Warn: College students, dom bot kage, sub top atsumu, nsfw, fluff, possessiveness, light bdsm.

.
.
.

There's another side that you don't know, you don't know
I can't wait to get you all alone, all alone
Once I'm in there ain't no letting go, letting go
Watch me turn your mind into my home

Kageyama bersenandung pelan dengan earphones di telinga, lagu itu terus berputar beberapa kali sambil jemarinya memainkan pulpen.

Seharusnya kelas telah di mulai sejak lima menit lalu, namun entah kemana dosen yang mangampu belum juga datang. Hal yang sangat tidak biasa di Jepang.

Dari tempat duduk, si raven menekan-nekan dinding mulutnya dengan lidah. Matanya menatap tajam ke luar jendela, lebih tepatnya kearah lapangan di mana seorang pria pirang berada. Miya Atsumu. Lelaki itu bersama teman-temannya, bicara santai dan sesekali bercanda.

Mata Kageyama menyipit, dia tidak suka saat miliknya, kekasihnya, terlihat dekat dengan orang lain. Membuatnya kesal entah mengapa ditambah beberapa dari mereka seperti cari-cari perhatian pada Atsumu. Pemuda itu pun bangkit berdiri, mengabaikan kelas yang tidak jelas ini dan segera menuju tempat si rubah berada.

.

"Tobio-kun" Atsumu tersenyum lebar sembari melambaikan tangan. Teman-teman Atsumu pun ikutan menyapa Kageyama.

Yang disapa hanya menatap mereka datar, tanpa basa-basi menarik pergelangan tangan Atsumu pergi. Sontak semua orang jadi terheran-heran. "Pacar Atsumu itu seram sekali.."
"Tatapannya seperti mau membunuh orang"
Bisik-bisik mereka.

.

"Tobio-kun ada apa? Bukannya kau sedang kelas?" Atsumu mencoba menyamai langkah kaki sang kekasih yang terburu-buru.

"Dosennya tidak ada. Ayo pulang." Jawab Kageyama tak menatap. Atsumu mengangguk, mereka berjalan ke mobil Atsumu.

Yang lebih dewasa mengusak rambut Kageyama pelan. "Kenapa?" Tangannya beralih mengelus pipi dan dagu. Mendekatkan wajahnya, memusatkan perhatiannya penuh pada yang lebih muda.

Kageyama hanya diam lalu melengos, menatap keluar jendela mengabaikan Atsumu. Jika kekasihnya sudah merajuk tidak jelas begini kesimpulan Atsumu adalah Kageyama tengah cemburu.

Tidak banyak tanya lagi, Atsumu menginjak gas, menjalankan mobil menuju apartement mereka. Sejak keduanya pindah ke Tokyo, mereka memang memutuskan untuk tinggal bersama.

Tiba di basement, Kageyama lebih dulu turun sedang Atsumu yang ditinggal hanya mengerjapkan mata.

Pip pip

Pintu apartmen terbuka, Atsumu meletakkan tas kemudian mengusak rambutnya.

"Atsumu-san.."

Yang dipanggil menoleh, melihat Kageyama mentulurkan segelas minuman padanya. "Ah terimakasih Tobio-kun! Kau sudah tidak marah padaku?" Atsumu merengkuh pinggang Kageyama kemudian meneguk minuman itu.

Si raven menatap Atsumu, mengelus pipinya. "Mungkin."

"Mungkin?" Alis Atsumu menyernyit dan ia mulai merasa sedikit pusing, matanya segera melihat pada minuman. "Tobio ka—"

Bruk

Atsumu kena obat tidur.

.
.
.

Langit telah menghitam di luar, pertanda hari sudah berganti malam. Atsumu melenguh dan membuka matanya pelan. Ia merasa sesuatu menahannya dari bergerak. "Apa-apaan.." Lonjaknya ketika sadar.