Try Again

4.6K 160 27
                                    

Pair: atsukage
Warn: enemy-lovers, slight ooc

.

Derap langkah menggebu, pemuda bersurai blueberry berlarian mengejar bus yang telah berlalu. Dari dalam sana, bisa Tobio lihat seseorang tengah mengacungkan jari tengah dan mengejek ke arahnya.

"Hh.." Tangan Tobio mengepal, laki-laki yang tengah mencemoohnya saat ini di dalam sana, tak lain dan tak bukan adalah Miya Atsumu.

"Wle!" Tobio balas menjulurkan lidah dengan ekspresi kesal. Lantas kakinya menginjak tanah dan melenggang pergi menyingkir dari tengah jalan.

Hatinya panas bukan hanya karena diejek Miya, tapi fakta incaran hatinya juga sudah berada di dalam bus bersama si rubah kuning itu sungguh menyebalkan.

Sudah satu bulan ini Kageyama Tobio dan Miya Atsumu berusaha memperebutkan Hinata Shoyo. Entah di kelas atau di jam-jam mata kuliah yang lain, kedua pemuda itu terlihat selalu berebut dan berselisih dalam segala hal.

"Hei tadi bagianku untuk memberi umpan pada Hinata!" geram Tobio di tengah lapangan.

"Hahah salah sendiri lambat, goody boy." Miya hanya berkacak pinggang dengan senyumnya yang menyebalkan.

"Jangan memanggilku begitu!" Tobio yang kesal maju kedepan dan lantas mencengkram kerah seragam olahraga yang lebih tinggi.

Si kuning bukannya marah atau takut, ia justru tersenyum lebar dan tertawa-tawa.

"Tidak ada yang lucu!"

Atsumu menggelengkan kepala. "Kau tidak berubah dan itu lucu, Tobio-kun. Apa panggilan itu membuatmu teringat masa lalu??" sebelah alis si Miya naik turun membuat kening Tobio makin mengerut.

"Enyahlah Miya!" Didorongnya tubuh yang lebih tinggi hingga menjauh. Tobio segera meninggalkan lapangan.

.

"Shoyo-kun, bagaimana kalau pulang bersamaku??" Atsumu yang entah datang dari mana tiba-tiba berujar.

Hinata dan Kageyama yang sebelumnya berjalan santai bersama jadi menoleh. Jika si jahe hanya mendongak dengan ekspresi bingung, maka Tobio sudah menampilkan siku-siku imajiner di sudut keningnya.

"Buta matamu?! Dia sedang pulang bersamaku!!"

Atsumu mendecakkan bibir sambil mengorek kuping. "Aduh Tobio-kun, kau tidak sayang pada pita suaramu apa? Teriak-teriak terus.."

"Ha..!!!!" Tangan Tobio makin-makin mengepal dan kepalanya seolah dilingkupi kobaran api.

"Lagian aku bicara dengan Shoyo-kun, kenapa kau selalu ikut campur sih." Si kuning menatap Tobio datar sedang yang ditatap napasnya naik turun dengan tanga  mengepal. Tobio memilih untuk melengos.

"Aku pulang sendiri saja, lagian rumahku dan kalian tidak searah." ujar Hinata menengahi.

Atsumu mengerjapkan mata. "Oh baikla—"

"Aku akan mengantarmu sampai depan rumah!" ujar Tobio masih buang muka. Sontak Hinata dan Atsumu memandang ke arahnya. Si pirang tersenyum kecil.

"Wah wah goody two shoes  keras kepala ya."

"Diamlah!"

.
.
.

"Apa kau benar-benar menyukai Shoyo-kun?"

Di depan cermin besar, Atsumu mencuci tangannya mengikuti Tobio pada sebuah wastafel. Malam minggu, mereka menonton bersama, tak hanya berdua tapi berlima, Hinata, Tsuki, dan Yamaguchi juga ikut.

Tobio tak menanggapi, ia memilih memusatkan atensi pada jari-jarinya yang terguyur air mengalir. Atsumu yang merasa dikacangi hanya mendengus tawa.

"Kau tahu menjadikan orang lain pelampiasan itu tidak baik loh.."

Kageyama Harem Short StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang