Kageyama Harem Short Stories

Neko

Pair: Kageyama x Harem
Out of character, same school, hybrid.

.
.
.

Sebuah kotak yang bergerak tiba-tiba membuat Hinata terlonjak ke belakang Tsukishima. Yamaguchi dan Tsuki pun menoleh pada si rambut jeruk bersamaan.

"Ada apa Hinata?" Tanya Yamaguchi.

"I-itu" Dia menunjuk sebuah kardus bekas tv di samping bak sampah. Benda itu terus bergerak membuat mereka bertiga terdiam di tempat. Matahari telah tenggelam dan jalanan sangat sunyi.

Tsukishima pun melangkah karena rasa penasaran. Saat sudah dekat, sesuatu dari dalam kotak itu menyembul keluar tepat dihadapannya. Tubuh Tsuki pun terjatuh.

"NANDE KORE!!" Hinata melotot dan menunjuk-nunjuk sesuatu yang menubruk tubuh Tsuki.

Makhluk itu terlihat seperti bocah lelaki hanya saja memiliki telinga dan ekor seperti kucing. Bola matanya berwarna biru terang dan dihiasi oleh bulu mata yang lentik.

Satu lagi, tubuhnya tidak terbungkus apapun dengan kata lain dia telanjang. Ia melihat kearah Tsuki lalu pada dua orang lainnya. Telinga kucingnya bergerak-gerak.

Segera, Yamaguchi melepas jaket yang ia kenakan lalu memberikannya pada si manusia kucing. "P-pakailah.."

Bukannya dipakai, jaket itu malah digigit dan ditarik-tarik seperti mainan. Tsukishima masih tak bergerak di tanah sampai jaket Yamaguchi mulai merusuh diwajahnya. "Hei hentikan!" Lelaki berkaca mata itu menggeser si kucing lalu bangkit berdiri.

Merasa dia tidak berbahaya, Hinata pun mendekat.

"Tsuki! Kita harus membawanya pulang!!" Yamaguchi menggoyang-goyangkan lengan si pirang. Tsuki masih diam seraya membenarkan kacamatanya.

Hinata berjongkok, memasangkan jaket dengan benar ke tubuh si kucing. "Nah begini.."

Kucing itu mengerjapkan matanya berkali-kali dan sesaat ia langsung menubruk Hinata, mendusal pada pipinya seperti kebiasaan kucing yang manja. Hinata terkekeh lalu memeluk si raven. "Tsukishima, boleh bawa pulang yaa"

"Untuk apa? Dia makhluk yang tidak jelas asal usulnya, bisa saja membawa penyakit." Ketus lelaki itu.

"Tsuki!!" Yamaguchi dan Hinata sama-sama berteriak nyaring.

"Terserah kalian saja."

.
.
.

Mereka berempat pun akhirnya berjalan pulang ke asrama tempat tinggal anak-anak atlit. Si manusia kucing berada ditengah, digandeng oleh Hinata dan Yamaguchi sedang Tsukishima berjalan lebih dulu di depan.

Grekk.

Suara pagar yang ditutup membuat Kuroo, Bokuto, dan Akaashi yang tengah main kartu di teras jadi menoleh.

"Oya?" Bokuto menyadari makhluk lain yang dibawa ketiga kouhainya.

"Oya oya?" Akaashi memiringkan kepala.

"Oya oya oya.." Kuroo bangkit berdiri.

Tsukishima melengos saat melewati ketiga orang itu dan segera masuk. Atensi mereka bertiga masih sepenuhnya pada si lelaki kucing.

"Apa ini?"

"Tobio"

"Ha?" Mereka bertiga menoleh pada Hinata dengan bingung.

"Aku menamainya Tobio, dia suka nama itu iya kan, Tobio"

Merasa terpanggil, si kucing kembali mendusal pada Hinata.

"Woah lucunya.." Bokuto memperhatikan wajah kucing itu, dari ujung telinga turun ke badan, dan saat matanya terus melihat ke bawah pipinya jadi memerah. "Yak! Kemana celananya?!"