cw // mention of selfharm
sekitar pukul setengah sepuluh jisung baru sampai ke rumah chenle. selesai masukin motor ke garasi jisung langsung ke dapur buat naruh cake-nya di kulkas.
"udah malem kenapa mampir ke sini?" tanya mbak ar.
"nggak tau mbak, nggak ada tujuan aku," jawab jisung sembari lari ke kamar chenle.
"GIOVANAAAA!"
chenle yang lagi asik ngaransemen lagu di kamar hampir jatuh dari kursi karena kaget.
"kalem. kalem," kata chenle ketika jisung masuk ke kamarnya. yang lebih muda langsung duduk di samping chenle di lantai. "mana correction tape gue?" tanya chenle.
"oh," gumam jisung sembari ngerogoh saku hoodie-nya. dia berlalu ke arah meja belajar buat naruh barang yang diminta chenle.
"kepala lo dibenturin ke mana lagi? makanya jangan kebanyakan benturin kepala," tanya chenle ketika jisung sudah balik ke tempat semula. jarinya nyibak rambut tebal jisung ke belakang.
"gue nggak."
"sini bayi monyetku," kata chenle sambil nepuk-nepuk perut, ngasih interuksi ke jisung buat ndusal ke perutnya. yang duduk di lantai ngelirik chenle sekilas kemudian meluk pinggang chenle, nenggelamin wajah di perut yang lebih tua.
"maaf," gumam jisung.
"kok ke gue?" tanya chenle.
"ya nggak tau pokoknya maaf," balas jisung.
"ayo nangis," kata chenle. tangannya nepuk-nepuk punggung jisung, "sekalian sama yang kemarin."
"kemarin apa?" tanya jisung.
"ya kali aja ada sakit."
chenle kembali mainin rambut jisung sambil ngebolak-balik partitur musik di depannya.
jisung tiba-tiba ngejauhin wajahnya, "am i a bad person?"
"nggaaak, otak lo cuma lagi konslet doang tadi," jawab chenle.
"takut..." lirih jisung.
"nggak papa, lo udah minta maaf," kata chenle. "mau lihat jari?" minta chenle setelahnya.
"nggak mau," tolak jisung. wajahnya kembali ditenggelamin di perut chenle.
"lo apain?" tanya chenle. tangannya berusaha ngelepas tangan jisung di pinggangnya.
"nggak diapa-apain, bi," jawab jisung. tangannya malah makin erat meluk pinggang yang lebih tua.
"bohong, kenapa nggak mau dilihatin?" tanya chenle.
"kan jari-jari gue."
tangan chenle bersedekap di depan dada, mandangin jisung datar, "yaudah lah."
"nggak gue apa-apain astaga..." yakin jisung.
"terus kenapa? faktanya kalau nggak luka sih nggak berbekas," kata chenle. segera setelah chenle nyelesaiin ucapannya, jisung langsung naruh kedua tangannya di paha chenle.
"lo bodoh banget ya kalau bohong," kata chenle setelahnya. yang dikatain langsung naruh kepalanya di paha chenle, memang bodoh banget jisung kalau soal bohong.
"gum, anxiety ring itu buat bantu lo ngatasin anxiety lo. bukannya malah buat alat for harm yourself," ucap chenle. anxiety ring yang jisung pakai itu bisa disesuaikan dengan ukuran jari, jadi gampang berubah bentuk apalagi kalau di tekan terlalu keras.
"ya itu salah satu cara ngatasinnya," gumam jisung.
"oooh, makanya takut banget ya kalau lupa dipake? susah nyari alat buat bantu?" tanya chenle sambil ngembaliin bentuk cincin sahabatnya jadi bulat lagi.
"udah yuk, makan kue aja," ajak chenle. dia ngusak rambut jisung kasar, "awas deh."
jisung ngangkat kepalanya lemas, rasanya berat banget kepala dia.
"senyum, senyum. mau yang ahaa!" kata chenle sembari ngasih senyum lebar ke jisung. "atau yang eeeemm," lanjut chenle dan ngerubah senyumnya jadi senyum tipis.
"boleh, dipilih. senyum," ujar chenle sambil narik kedua ujung bibir jisung. "disenyumin kok malah nangis?!" seru chenle ketika mata sahabatnya ngeluarin air mata.
"cara baru buat bikin gumelar nangis disenyumin berarti? iyaa?" tanya chenle sambil ngusap mata jisung.
"gue takut..." lirih jisung.
"live it down. you already gave apologies to him."
"i ask you again, am i a bad person?"
"no you are not, gumelar. why i put a big trust on a bad person? you didn't do it on purpose. it's your fault, but you know if it's your fault and you already said sorry to him," jawab chenle. dia nekan-nekan pipi cowok di depannya, "it's not a big deal for him."
"maaf..." lirih jisung.
"lo nggak ada salah sama gue, nggak perlu minta maaf, oke?"
jisung ngehela napas kasar, "iya..."
"great, lo jadi beli yang green tea?"
"huaaa! gue takut punya trauma sama green tea!"
chenle nampar pipi jisung pelan, "nanti nggak bisa makan matcha choco. gue yakin tadi beli gelatonya juga green tea."
"tidak berperike-gumelar-an."
"tauk ah, lo kalo udah baikan langsung jadi random lagi."
i love you guys, really😔
enjoy ya😗
KAMU SEDANG MEMBACA
fudanshi [jichen / chenji] ●
Fanfictionchenle itu fudanshi dan sering banget masang-masangin jisung sahabatnya sendiri sama teman cowoknya yang lain. padahal nggak tau aja kalau jisung sukanya dipasangin sama chenle. WARN‼️ [ bxb, written in lowercase, local!au, nonbaku, harsh words, hur...