pagi ini chenle yang ke rumah sahabatnya. saking bingungnya mau ngapain yaudah ke rumah jisung aja. padahal dia nggak tau yang dia hampiri ada acara di luar apa nggak.
setelah nyapa semua orang yang dia temui di rumah sahabatnya, cowok itu langsung masuk ke dalam kamar jisung.
"dih masih tidur," gumam chenle sambil nutup pintu kamar sang sahabat. perlahan chenle naik di tubuh jisung kemudian nangkup kedua pipi tirus cowok itu.
"bangun udah siang," kata chenle.
bukannya ngebuka mata, jisung malah ngerengkuh chenle kemudian dia tarik supaya kepala mereka sejajar.
"gumelar bangsat," umpat chenle.
"bentaran ngapa bi. libur juga," ujar jisung sambil narik kepala chenle ke sebelah kepalanya sendiri. chenle ngedecak kesal kemudian nyamanin tubuhnya di pelukan jisung.
"hari ini ngapain?" tanya chenle.
"gue mau ke bandara sih nanti sore," jawab jisung. rengkuhan di tubuh chenle dia eratin sembari mulai ngusap punggung cowok di atasnya.
chenle ngerutin dahinya bingung, "ngapain?"
"jemput orang," jawab jisung singkat. "tapi lo nggak pernah mau ikut, yaudah," lanjutnya.
"jemput siapa?" lirih chenle. dia nyembunyiin wajahnya di rambut jisung kemudian nelusupin tangannya ke bawah leher cowok itu. "ko renjun ya?" tebak cowok itu.
jisung ngekeh pelan kemudian nyamanin posisinya dengan rengkuhan chenle di leher, "ya siapa lagi coba? mau ikut emang?"
"nggak tau," jawab chenle.
"kok nggak tau? tumben," ujar jisung. usapannya di punggung chenle nggak berhenti dan sekarang tangan kanannya pindah ngusap pipi sahabatnya itu.
"nggak tau..." lirih chenle. matanya mulai sayu karena usapan jisung dan juga angin yang berhembus dari jendela kamar. "tangan lo dikasih obat tidur apa gimana sih?" tanya chenle agak kesal.
"masih ngantuk berarti, tidur lagi," balas jisung sembari nutup pelan mata chenle. ibu jarinya sekarang beralih ngusap mata dan dahi chenle bergantian.
"gummy..." panggil chenle pelan.
"apa?" balas jisung.
dia merosotin tubuh chenle dari atas tubuhnya pindah ke samping supaya tidur chenle lebih nyaman. chenle nggak ngebalas sahabatnya dan malah ngusak wajahnya di leher jisung manja.
jisung ngusak hidungnya di rambut chenle gemas, "bayi gantengnya gue... sleep tight, sayang."
"gum..." panggil chenle lagi.
"iya? kenapa?" balas jisung lembut.
"gue berlebihan nggak sih..." ujar chenle pelan.
jisung ketawa pelan kemudian ngelus kepala sang sahabat, "nggak tau juga."
"kenapa coba gue masih jengkel sama dia padahal lo udah oke? aneh kan?" ujar chenle.
"yang ini setuju sih," balas jisung. "kenapa sih emangnya?" lanjutnya.
"nggak tau," jawab chenle. "gue menye-menye banget dah," lanjutnya dengan decakan di akhir kalimat.
"lo kan emang spek uke menye-menye kiyowo kayak di wattpad gitu," kata jisung.
bahu jisung langsung chenle pukul keras sambil ngelempar umpatan ke sahabatnya itu.
"ikut deh," putus chenle sebelum nenggelamin wajahnya di leher jisung lagi.
"jangan dilabrak lho, bi," goda jisung.
"gue tiba-tiba pengen pacaran," celetuk chenle ngabaiin godaan jisung. "mending somi atau ryujin, gum?" tanyanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
fudanshi [jichen / chenji] ●
Fanfictionchenle itu fudanshi dan sering banget masang-masangin jisung sahabatnya sendiri sama teman cowoknya yang lain. padahal nggak tau aja kalau jisung sukanya dipasangin sama chenle. WARN‼️ [ bxb, written in lowercase, local!au, nonbaku, harsh words, hur...