fudanshi [jichen / chenji] ●

14. kondangan

hari ini jisung pulang malam kayak biasa. sampai rumah jisung dipanggil bundanya katanya ada undangan buat jisung.

"undangan apa bun?" tanya jisung sambil jalan ke arah bundanya yang lagi nonton tv.

"resepsian," jawab bunda. jisung cuma manggut-manggut sembari ngambil undangan di meja depan tv.

"siapa yang nikahan jis?" tanya bunda waktu anaknya duduk di sebelahnya.

"bunda belum baca?" tanya jisung balik.

"udah sih, tapi kan nggak kenal. siapa kamu gitu lho," jawab bunda.

"oh, kakak pelatih dance club waktu sma," balas jisung.

"mandi sana, bau," kata bunda sambil ngedorong bahu anaknya.

"aku kangen sama bunda, peluk dulu," kata jisung sambil ngerentangin tangan siap buat meluk bunda.

"heh!" seru bunda.

anaknya cuma cengengesan kemudian lari ke kamarnya, naruh tas kemudian keluar lagi ke kamar mandi setelah narik satu setel piyama. selesai mandi jisung ngebanting tubuhnya di kasur dan ngambil hapenya di tas.

fudan edan💓

makan² kita🤩🤟🏻|

|kondangan, sahabat?😍

yoi🥵|

|asiiik, kapan itu kawan?😱

minggu bsk, nggak ada acara kan?|
jam 10|

|nggak ada kok

oke|
dah ya, gue mau makan|
voice note 00.01|
"muach."

|GUMELAR KURANG AJAR
|GUE LAGI BOKER MASUK LAGI TAI NYA ANJING

TOLOL|
AHAHAHAHAHAHA|
SEMANGAT NGELUARINNYA LAGI|
GOD BLESS YOU DEAR|

|BANGSAT
|DIKIRA GUE LAGI BERJUANG MELAWAN PENYAKIT APA

DADAH, KABARIN KALO UDAH KELAR|

|BRENGSEK😭

🏳️‍🌈

sekarang sudah minggu, waktunya jisung dan chenle makan gratis. hari ini chenle yang nyetir. yang biasa nyetirin lagi lemah, letih, dan lesu soalnya, jadi chenle kekeh buat duduk di kursi kemudi hari ini.

sebenarnya chenle sudah profesional nyetir mobil maupun motor, tapi jisung yang selalu milih buat boncengin chenle. jadilah motornya dijual dan tinggal mobil satu yang ada di rumah, jaga-jaga kalau ada hal penting.

"mari sahabat, kita turun," kata chenle tepat setelah dia nurunin rem tangan mobilnya.

"lo dari kemarin sahabat-sahabat mulu," sungut jisung saat mereka jalan ke gedung acara berlangsung.

"ya terus? kan emang sahabat? lo nggak ngakuin gue sebagai sahabat lo?" cerocos chenle.

"gue berharap lebih sih."

"hah?"

"nggak papa, ayo," ajak jisung sambil ngerangkul pundak chenle.