kamis malam, jisung dan chenle milih buat cerita-cerita di kafe. sebenarnya males, tapi tadi chenle baru aja sampai rumah jisung bunda langsung nyerocos, padahal sudah dibela-belain ngojol. kata bunda gini, "nah. ke sini cuma mau rebahan tu gunanya apaa? keluar sana keluar, ngapain gitu!"
awalnya chenle ngelawan orang cuma ketemu jisung ngapain keluar kan ya? ngabisin tenaga, uang, dan waktu. toh ketemu orang yang sama.
abis ngebalas omongan bunda malah disuruh nyari pacar... gimana?
yaudah daripada besar-besarin masalah chenle ngajak jisung ke kafe aja, mumpung jisung agak lega.
"mau ke mana?" tanya jisung sebelum ngelajuin motornya.
"nggak tau, terserah lo," jawab chenle.
"oke, kajja!"
🏳️🌈
"ayo turun," perintah jisung sambil nepuk lutut cowok di boncengannya. mereka sudah sampai di salah satu kafe favoritnya kalau mau makan pasta.
"sebentar," jawab chenle. dia lagi chatting-an sama mutual twitternya. naik motor malah main hape. jangan dicontoh ya sahabat.
"turun ah."
"iya iya."
jisung turun duluan disusul chenle yang masih sibuk nunduk main hape. yang lebih jangkung jalan masuk ke dalam kafe nggak ngurusin chenle. dia ngebuka pintu kaca kafe dan langsung dilepas saat tubuhnya sudah masuk sepenuhnya ke dalam kafe.
"bangsat!" umpat chenle kaget. kebentur pintu dia. cowok itu langsung ngebuka pintunya kemudian lari kecil ngehampiri jisung yang sudah ada di depan meja kasir.
chenle mukul bahu jisung keras, "gue ketabrak pintu!"
"yaaah, kasian... semangat sayangku," ejek jisung.
"mas, bill-nya ditanggung atas nama jisung gumelar semua ya," kata chenle ke karyawan kafe tersebut.
"siap kak," balas sang karyawan.
"saya nggak mau mampir lagi deh mas," celetuk jisung.
"yah gimana kak saya kan nggak tau yang mana jisung gumelarnya. tapi nggak papa saya suka lihat orang pacaran berantem."
"vanilla milkshake sama spaghetti carbonara satu ya mas," celetuk chenle.
"saya ice cappuccino sama... spaghetti bolognese aja mas," lanjut jisung.
"oke, atas nama jisung ya berarti?" tanya sang karyawan.
"hahaha, nggak mas. atas nama chenle," jawab chenle. setelahnya chenle nyelesaiin transaksinya.
"siap. silahkan nomor mejanya, bisa ditunggu ya."
"terima kasih mas."
chenle langsung ngedorong jisung yang masih ngalamun ngelihatin dia, "pojoook."
"mojok mulu hobi lo," celetuk jisung.
"biarin, biar syahdu," balas chenle sambil ngedudukin kursinya.
"syahdu biar apa anjir, biar asik cipokannya?" sahut jisung.
KAMU SEDANG MEMBACA
fudanshi [jichen / chenji] ●
Fiksi Penggemarchenle itu fudanshi dan sering banget masang-masangin jisung sahabatnya sendiri sama teman cowoknya yang lain. padahal nggak tau aja kalau jisung sukanya dipasangin sama chenle. WARN‼️ [ bxb, written in lowercase, local!au, nonbaku, harsh words, hur...