24. saturday morning

7K 1.1K 128
                                    

sekitar jam lima jisung sudah siap jalan ke rumah sahabatnya. malam tadi dia nggak berhasil mejamin mata jadi sekitar jam setengah lima dia milih buat mandi. nyesal, soalnya dingin banget.

fudan edan💓

sdh bangun?|

|sudah
|cuma bisa tidur satu setengah jam
|jam setengah lima udah kebangun

gue otw ya?|

|iya, sudah makan?

sudah|

|oke, hati"

gue agak lama, mampir beli bunga dulu|

|iya

jisung masukin hapenya ke kantong jaket kemudian ngelajuin motornya kencang. jalanan pagi nggak terlalu ramai jadi aman buat ngelajuin motornya dengan kecepatan tinggi.

motornya belok sebentar untuk beli bunga untuk leo. biasanya kalau berkunjung ke makam leo mereka bawa anyelir merah atau mawar oranye, tapi karena dadakan jadi belum pesan.

fudan edan💓

nggak bawa anyelir nggak papa?:(|

|nggk papa
|tiga hari yang lalu mama papa ke leo bawa anyelir
|bln ini blm kasih mawar tapi, bsk ke sn lg

oke:(|

setelah beres dengan bunga jisung langsung jalan ke rumah chenle lagi.

gerbang rumah chenle sudah kebuka lebar saat jisung sampai. mbak ar sudah asik nyirami pohon di taman depan rumah.

"pagi mbak," sapa jisung setelah markir motornya di depan garasi.

"pagi dek. tumben pagi banget?" balas mbak ar.

"mau nyekar," jawab jisung sambil naruh helm dan bunga di meja teras.

"loh kemarin bapak ibu sudah nyekar," kata mbak ar.

jisung nganggukin kepalanya, "iya chenle sudah bilang. aku kan belum tapi mbak."

"iya ya. titipin salam lagi ya ke leo, mbak belum jadi terus ke sana," kata mbak ar.

"siap. aku naik ya mbak," pamit jisung.

"iya."

jisung berlalu ke kamar chenle setelahnya. biasanya jam segini suara keyboard kedengar dari kamar chenle, pemanasan pagi.

"heh wooi!" seru jisung saat dia masuk ke kamar chenle dan yang punya kamar lagi nekan tut keyboard-nya kasar.

"nggak nyampe anjir!" seru chenle kesal.

"ya kalem bro, nggak usah dipaksa kalau nggak nyampe," kata jisung sambil ngerebahin tubuhnya di sofa.

"biasanya nyampe!" seru chenle lagi.

"minum dulu."

"sudah tadi," balas chenle ketus.

fudanshi [jichen / chenji] ●Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang