52. kiss

7.2K 718 344
                                    

cw // kiss (biar nggak kaget lo pada)

hari ini chenle main ke rumah sahabatnya. tadi pagi cuma main game bareng terus siang setelah makan siang chenle tidur sedangkan jisung baru nyusul tidur setelah yang lebih tua sudah satu jam mejamin matanya.

sekitar pukul empat sore chenle baru ngebuka mata dan nggak nemuin jisung di sebelahnya. cowok itu mandang lemas pintu kamar sahabatnya, dia pengin turun buat nyari jisung tapi tubuhnya masih lemas karena baru bangun tidur. akhirnya chenle milih buat ngerebahin tubuhnya lagi di kasur.

chenle langsung nolehin kepalanya cepat waktu dengar suara dari arah pintu kamar.

"baby," panggil chenle pelan sambil ngejulurin tangan kanannya ke arah jisung yang baru aja masuk kamar.

"HALOOO!" teriak jisung sambil lari ke arah kasur kemudian langsung ngelempar tubuhnya ke atas tubuh chenle dan dipeluknya tubuh itu. yang lebih tua langsung sigap ngamanin belakang kepala jisung, takut kalau kepala cowok jangkung itu bakal kebentur tembok kayak beberapa waktu lalu.

"jangan gitu ah, nanti kebentur lagi mampus lo," ingat chenle.

jisung cuma ketawa kecil nanggapi peringatan dari sahabatnya, "udah bangun dari tadi?"

"nggak, baru aja," jawab chenle. tangannya lari ke rambut tebal jisung untuk dia sibak ke belakang, "habis dari mana?"

"beli buah sama mampir beli kue," jawab jisung. "mau mam sekarang?" tanyanya kemudian.

"nanti aja deh," putus chenle. dia ngehela napasanya kemudian milih pipi jisung sebagai mainannya.

jisung ketawa pelan kemudian nekan gemas kedua pipi chenle, "kenapa cih bi bi kenapa cii?"

"gue lo panggil bi bi jadi kek pembantu," protes chenle.

"kan nggak nyambung, bukan bibi tapi bi bi kali. ada spasi nya," jelas jisung.

chenle nepuk dahi sahabatnya pelan, "kan spasinya nggak kedengeran, monyet."

"pesekku kenapa? kok nggak dijawab?" tanya jisung lagi sembari nyubit pelan hidung chenle.

"mentang-mentang mancung," gumam chenle setelah ngedecih pelan.

"kenapa?" tanya jisung setelah ketawa dan ngecup hidung chenle.

"nggak papa, nggak nyaman aja," jawab chenle.

"kan udah ada gue," lirih jisung sambil nenggelamin wajahnya di dada yang lebih tua.

"iya udah ada gum," balas chenle. rambut jisung dia sisir pakai jari-jarinya kemudian dikecupnya lembut kepala yang lebih jangkung. dia ngehela napas untuk yang kesekian kalinya, "kenapa waktu itu hujan ya? padahal gue suka banget sama bau hujan..."

senyum kecut keduanya kembangin. jisung ingat seberapa basah mereka berdua saat itu karena air hujan. cuma gara-gara novel, cowok berengsek yang makin ngacauin hidup keduanya. dunia nggak puas kayaknya bikin keduanya menderita dengan masalah yang sudah ada saat itu.

kenapa pula novel datang ngasih masalah waktu leo pergi. mereka butuh penyokong, saat itu belum kuat cuma punya satu penyangga karena masih terbiasa punya leo.

fudanshi [jichen / chenji] ●Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang