45. new year

5.6K 735 231
                                    

hari terakhir di tahun ini datang juga. kebiasaan jisung dan chenle ketika tahun baru yaitu ngehabisin malam sama mama dan papa, paginya baru sama bunda dan ayah. kebiasaan ini diawali waktu tahun pertama mereka kenal, mama ngajak jisung untuk makan malam bareng dan karena bunda nggak enak jadi beliau juga ngajak leo dan chenle untuk sarapan bersama di awal tahun baru. akhirnya jadi kebiasaan sampai tahun-tahun berikutnya bahkan setelah leo nggak ada.

sekitar pukul setengah delapan jisung baru sampai di rumah sahabatnya itu. di tangannya sudah ada martabak titipan mama dan minuman botol titipan chenle tadi. setelah masukin motor ke garasi jisung langsung pergi ke ruang makan untuk naruh martabaknya dan masukin minuman yang dia beli ke kulkas.

waktu cowok jangkung itu mau naik ke kamar chenle yang punya kamar malah lagi turun.

"kok turun?" tanya jisung. yang ditanya ngegeleng pelan sambil lari kecil ke arah jisung. "uuuu babi guee!" seru jisung sambil mutar tubuh chenle yang sudah ada di pelukannya. tangannya nepuk pelan paha chenle, "naik."

"kenapa turun?" tanya jisung lagi.

"sudah disuruh turun sama mama," jawab chenle.

"lho mamanya nggak ada di dapur tuh?" tanya jisung. dia berlalu ke ruang makan dengan chenle di gendongannya.

"masih di atas ambil serbet," jawab chenle.

jisung kemudian ngedudukin tubuhnya di salah satu kursi setelah sampai di ruang makan.

"van lo tambah enteng. turun banyak ya?" tanya jisung. dia ngecup pipi chenle yang makin hari makin kempis. "coba ini pipi mocinya ke mana?" tanya jisung sambil nekan-nekan pipi sahabatnya. chenle ngerespon pertanyaan jisung cuma pakai rengekan pelan.

"siapa kemarin yang nonjok anak mama?" celetuk seseorang dari pintu masuk ruang makan. chenle ketawa kencang karena tubuh cowok yang sedang mangku dia menegang tiba-tiba.

"maaam dia juga nampar aku!" seru jisung nyari pembelaan. dia nyubit pelan pinggang chenle, "ngaduan."

"diiih? gue nggak ngadu ya! bunda tuh pasti," ujar chenle.

"ngapain sih sampe main tangan?" tanya mama.

"nyebelin anak mama," jawab jisung.

"emang lo nggak nyebelin? mama yang nyulut pertama kali gumelar tau!" seru chenle.

jisung ngerengek pelan kemudian nyembunyiin wajahnya di leher chenle, "nggak usah dibahas lagi ih!"

"udah yuk makan," ajak mama sembari naruh piring berisi ayam goreng di meja makan.

"papa mana?" tanya chenle sembari turun dari pangkuan jisung.

"masih di kamar. sana panggil," jawab mama. chenle ngangguk kemudian berlalu dari kamar ke kamar orang tuanya.

"bantuin kamu," perintah mama ke jisung yang masih diam di kursi.

"iya," balas jisung sembari bangkit dari duduknya.

mama dan jisung sekarang sibuk nata makanan sedangkan chenle dan papa belum juga kembali ke ruang makan.

"mogu-mogu gue mana?" celetuk chenle yang baru aja kembali.

"di kulkas. heh makan dulu!" jawab jisung. dia narik kerah baju chenle kemudian dia tahan pinggang cowok itu supaya nggak bisa lari.

fudanshi [jichen / chenji] ●Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang