50. relief

5K 636 331
                                    

tw // skinship without consent , violence , blood
cw // mention of cannibalism

kamis ini nggak ada kegiatan untuk keduanya. chenle dari pagi cuma diam di kamar ngalamun sedangkan jisung nggak tau ngapain dia. terakhir jisung ngabarin chenle dia lagi gitaran katanya.

"babiii!"

"apasih?!" balas chenle tanpa ngalihin perhatiannya dari langit-langit kamar. nggak perlu dilihat juga sudah pasti itu sahabatnya. jisung itu sebenarnya nggak bisa ditebak keberadaannya. baru tiga puluh menit yang lalu bilang lagi di rumah nanti tiba-tiba sudah di depan gerbang mainin klakson sambil manggil-manggil chenle.

"jalan yok! nggak bosen apa lo? ayo mengalihkan perhatian dari hidup gelap lo," cerocos jisung.

"males gum," ujar chenle. dia kemudian ngebenamin wajahnya di bantal, nggak ngacuhin sahabatnya itu.

"ayo ah!" seru jisung sembari ngebanting tubuhnya di sebelah chenle.

"sok gayaan lo. biasanya aja cuma gelundungan di kasur," ujar chenle.

"ya makanya ayo jalan. timezone ayo, udah lama nggak main," balas jisung.

chenle ngedecih pelan, "kebanyakan nonton tiktok lo."

"daripada gelundungan di kasur doang, ayo ah," ajak jisung lagi. tanpa aba-aba jisung ngerebahin tubuhnya di atas tubuh chenle yang sedaritadi masih tengkurap.

"berat guuum!" seru chenle.

"ayo nggak?!"

"nggak mauuu!"

"ayo gue jajanin chatime!"

"oke."

jisung mukul punggung sahabatnya jengkel, "mata duitan banget."

"ya siapa yang nggak mau gratisan, anjing?" balas chenle. setelahnya chenle ngedorong tubuh cowok di atasnya kasar. "dikira badan lo seringan kapas kali," katanya.

"jutek amat," ujar jisung. cowok itu kemudian ngecup pipi chenle kilat.

"nyebelin banget nyebelin banget!" seru chenle kesal sambil nekan pipi sahabatnya kencang. cowok itu baru ngelepas tangannya dari pipi jisung ketika sahabatnya sudah ngerengek kesakitan.

"sebentar gue ganti celana dulu," ujar chenle sembari turun dari kasurnya. dia langsung narik satu celana jinnya kemudian masuk ke kamar mandi.

sembari nunggu chenle beres-beres, jisung ngambil gitar sahabatnya di sebelah keyboard dan dia mainin asal.

"pengen suhr gue astaga," celetuk jisung ketika chenle keluar dari kamar mandi.

"besok kalau lulusan, buat self reward," kata chenle.

jisung nyebikin bibirnya, "oke lah."

"flanel merah lo gue pake ya?" tanya chenle. dia narik kemeja jisung kemudian noleh ke arah sang pemilik.

"boleh," ujar jisung sembari naruh gitar chenle kembali ke tempatnya.

"nggak ganti baju lo?" tanya chenle.

"nggak, males. gini aja udah ganteng," jawab jisung. ya benar memang tapi dibanding chenle yang sekarang pakai turtle neck putih dan kemeja flanel merah jisung sebagai luaran, penampilan jisung kayak orang nggak niat keluar padahal dia yang ngajak.

"ganti baju ah, kayak baju tidur," kata chenle lagi sambil makai kemeja merah itu.

"nggak mau. biasanya juga gini lo aja yang bikin gue tambah kucel," balas jisung. cowok itu cuma pakai kaos putih dan jaket hitam sebagai luaran.

fudanshi [jichen / chenji] ●Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang