32. energy charger

6.2K 939 71
                                    

sore waktu chenle lagi ngalamun di meja belajar tiba-tiba bunda nelpon dia.

"selamat sore bunda, ada apaa?" sapa chenle segera setelah panggilan suara dari bunda dia angkat.

"nggak papa, sayang. bosen doang," jawab bunda.

"ah bohooong. kenapa?" tanya chenle sambil naikin kakinya ke kursi. "jisung?" tanya chenle ketika bunda ngehela napasnya.

"iya," jawab bunda pelan.

"kenapa dia?"

"ya itu yang mau bunda tanya..." lirih bunda.

"aku juga nggak tau. nggak cerita apa-apa ke aku," kata chenle.

"kuliah kali ya?" tanya bunda.

"nggak tau bunda. kayaknya nggak deh, kalau cuma kuliah pasti ngomong ke aku kok," kata chenle.

"bunda takut," ujar bunda.

"kenapa? he'll okay kok," kata chenle.

"pengen puter balik waktu," celetuk bunda lemas.

chenle naruh kepalanya di meja kemudian ngehela napas kasar, "kami juga pengen bun."

"maaf..."

"astaga bundaa, kenapa minta maaf coba?"

"i'm not supposed to forced him to be the best," balas bunda lirih.

"even if you didn't force him to be the best, he will always be the best for you bunda," kata chenle.

"tapi beda kalau gitu."

"it's different tapi kan sudah kejadian. kalau bunda pengen ngerubah ya yang dirubah sekarang bunda... nggak bisa yang kemarin," ucap chenle.

"how?" tanya bunda.

"lho, i don't know either. masalah kan ada di bunda sama gumelar hayoo," jawab chenle. dia ketawa pelan, "nanti aku kasih tau bunda kalau jisung lagi anxious karena belajar. kasih tunjuk kalau bunda sekarang juga peduli sama hal lain selain achievement dia."

"bunda coba nanti," balas bunda pelan. "sayang, ke rumah dong sini," minta bunda setelah hening nyelimutin percakapan mereka sebentar.

"nggak mau, males," tolak chenle langsung.

"nggak sopan ya kamu!" seru bunda.

"hehehe, mau nugas aku bundaaa. nanti peluk anak bunda sendiri ajaa," jelas chenle.

"halah pasti dia ke kamu nanti," balas bunda yang direspon kekehan sama chenle.

"eh bunda, jisung lagi pdkt-an sama adik tingkatnya," kata chenle.

"halah paling juga nggak jadi. jalaan mulu tapi nggak jadi-jadi," balas bunda.

"suka ngasih harapan ke orang emang anaknya," celetuk chenle. bunda ketawa dengar celetukan sahabat anaknya itu.

"sudah makan sayang?" tanya bunda setelahnya.

"sudah bunda, tadi beli waktu pulang," jawab chenle.

"kamu kira-kira uas kapan?" tanya bunda.

"dua mingguan lagi, gum juga. biasanya deketan jadwal kampus kami," jawab chenle.

"oke, mau apa?" tanya bunda lagi.

chenle ketawa kencang, "nggak usah lah bundaa."

"kamu makin kurus tau," kata bunda.

"iya ya? jisung dari kemarin bilang gitu juga."

"iya! bunda besok bikinin kue yang banyak," sahut bunda.

fudanshi [jichen / chenji] ●Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang