17. hujan

11.7K 1.7K 449
                                    

tw // anxiety attack

sore ini chenle sama daehwi lagi ngerjain tugas bareng di perpustakaan kampus. biar sekalian, chenle milih buat pulang bareng daehwi mumpung arah mereka pulang sama.

dan ya... ketakutan chenle kemarin benar terjadi. waktu mereka berdua baru aja keluar perpustakaan, hujan nyambut keduanya.

daehwi langsung berhenti bersamaan dengan chenle yang nyengkeram jaketnya erat.

"daehwi..." lirih chenle. tangannya nyengkeram lebih erat jaket yang daehwi pakai, "tunggu reda aja ya... atau panggil gum–"

belum selesai kalimatnya keucap tiba-tiba ada suara dentuman keras benda jatuh. chenle refleks nutup telinganya, badannya mulai bergetar dan napasnya tersenggal.

"hwi, i can't– breath. help," lirih chenle.

"shit," umpat daehwi. jari seketika kaku buat gerak di atas layar hapenya.

"jisung!" seru daehwi panik waktu telponnya di angkat jisung. "lo di mana? di sini ujan deres, asu. gue panik gue panik!" lanjutnya.

"tenang ya hwi, lo tenangin chenle dulu gue ke sana. jangan putus telponnya," lanjut jisung.

"oke..." kata daehwi berusaha untuk tenang. "babe, you're okay. tarik napas... tahan... buang pelan..." interuksi daehwi sambil ngelusin tangan chenle lembut. "duduk, masuk lagi aja yuk. dingin," kata daehwi sambil ngerangkul chenle dan nuntun temannya itu masuk lagi ke dalam perpustakaan.

"keep breathing, you can do this right? i'm here," kata daehwi setelah mereka duduk di salah satu kursi di dalam perpustakaan. tangannya ngelus punggung cowok di depannya kemudian meluk cowok itu erat.

"giovana, you okay?" tanya jisung.

"o-okay gumelar," jawab chenle.

"tunggu ya, gue bentar lagi nyampe," kata jisung.

"iya, nggak usah ngebut."

"siap, tunggu ya. gue tutup, okay?"

"okay."

🏳️‍🌈

beralih sebentar ke jisung. dia habis selesai rapat organisasi mampir bentar di minimarket buat beli minum waktu daehwi ngehubungi dia. nggak jadi beli minum jisung langsung keluar lari ke mobilnya dan melaju ke kampus chenle. beruntung jalanan sore ini nggak begitu padat jadi jisung kadang bisa nyelip-nyelip.

jisung langsung keluar bawa payung yang ada di mobilnya waktu sampai di gedung utama kampus chenle. dia lari ke tempat di mana chenle berada sekarang tanpa makai payung yang dia bawa.

cowok jangkung itu ngatur napasnya setelah sampai perpustakaan. dia lihat sahabatnya yang masih ada di rengkuhan daehwi. bahunya masih sedikit bergetar dan kedua tangannya masih setia nutup telinganya.

"vana," panggil jisung lembut. tangannya ngelus tangan chenle yang nutupin telinga cowok manis itu.

"siapa?" lirih chenle.

fudanshi [jichen / chenji] ●Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang