55. angkringan

4.9K 549 87
                                    

sudah hari ketiga jisung dan chenle di magelang. hari kedua kemarin mereka main di sekitaran rumah sehun kemudian sorenya ketemu temen jisung–namanya minho tapi biasa dipanggil ino dan pacarnya yang punya nama sama dengan jisung tapi panggilannya hanes atau han jadi nggak bakal ketukar–di kafe. mereka itu kakak kelas terdekat jisung waktu smp, sampai sekarang masih kontakan.

siang ini jisung dan chenle mutusin buat keliling kota terus nyari jajan. ya memang dasarnya kota magelang nggak luas jadi kurang dari satu jam sudah selesai itu yang namanya keliling kota. akhirnya jisung ngeberhentiin motor yang mereka tumpangi di depan salah satu sma.

"mau poci?" tanya jisung.

"pesenin aja, mau ciloor," jawab chenle sambil naruh helmnya di jok motor.

"gue mau juga, lima ribu bi," ujar jisung.

"pedes?" tanya chenle.

"sedang," jawab jisung sebelum berlalu ke penjual teh poci. sedang jisung beli poci, chenle juga beli cilor nggak jauh dari situ.

jam-jam segini tuh lagi rame-ramenya karena murid-murid sekolah yang baru pada pulang. jisung agak nyesal sih karena dia jadi diperhatiin banyak orang. alasannya nggak lain lagi ya karena rambutnya.

"lho mas ji?!" panggil seseorang waktu jisung ngedudukin tubuhnya di halte.

"eh halo ciiil!" balas jisung yang sadar siapa orang yang manggil dia. itu niki, sepupu jisung juga. dia ini anak dari adiknya ayah, kalau sehun itu anak dari kakaknya bunda.

"kok lho? kapan sampe? kok nggak ke rumah? kok nggak bilang?" tanya niki.

"pelan-pelan, nek takon ki dinikmati ojo panik," ujar jisung. [kalau tanya itu dinikmati jangan panik]

niki kemudian ngedudukin tubuh di sebelah kakak sepupunya, "piye?" [gimana?]

"sampe dua hari lalu, aku dah ngomong mamamu og. rencanane meh ke rumah besok," jelas jisung. [rencananya mau]

"kok ra ngabari aku?" tanya niki lagi. gelas plastik yang ada digenggaman jisung dia tarik kemudian disedot isinya.

"asu heh!" umpat jisung.

"medit we," cibir niki. [pelit kamu]

"eh, niki ya?" celetuk seseorang dari belakang jisung.

"kak chenlee!" sapa niki riang. dia bangkit dari duduknya buat meluk sahabat dari kakak sepupunya itu.

chenle ini kenal hampir semua keluarga jisung, begitu juga dengan jisung. dia baru pertama main ke magelang tapi sudah kenal semuanya itu karena setiap keluarga jisung berkunjung ke jakarta pasti chenle ada di sana, jadilah semuanya kenal sama dia.

"udah tinggi banget kamu, setaun yang lalu belum segini perasaan," ungkap chenle sambil nepuk bahu niki.

"kan aku bertumbuh kak..." kata niki.

"ya iya... udah lah," balas chenle pasrah.

niki ketawa geli, "kenapa kok ke sini?"

"jajan lah," jawab jisung sambil nyerahin teh poci punya sahabatnya. "eh kamu kelas sepuluh to sekarang?" tanya jisung kemudian.

fudanshi [jichen / chenji] ●Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang