Chapter 20 - Tidak Bisa Menghindar

55 48 166
                                    

Selamat datang di lapak Irama Cinta.

Gak nyangka udah kepala dua.

Semoga betah dengan cerita ini ya.

Kalau kalian punya permintaan yang bisa dikabulkan, kalian mau minta apa?

Play List Kamu|| Tiara Andini ~ Terlanjur Mencinta

Happy Reading.

🍁🍁🍁
Banyak kerumitan yang terjadi belakangan ini, termasuk tentang hati. Seharusnya kamu cukup menyadari bahwa diam bukanlah jawaban yang kuminta. Namun, kamu tetap biasa seolah tidak terjadi apa-apa.
🍁🍁🍁

Dentuman musik menggema di setiap sudut dinding. Beberapa orang di ruangan musik menikmati alunan musik yang tercipta dari bunyi alat musik.

Cinta yang sedang lewat, hatinya tersentuh ruangan itu. Alunan nadanya seolah menggerakkan Cinta untuk masuk ke dalam. Namun, hal tersebut dia urungkan mengingat ucapan ayahnya semalam.

Enggak, Cinta, sekarang keadaannya berbeda.

Cinta hanya mampu melihatnya dari balik jendela saja. Saat melangkah pergi, pintu ruangan terbuka, ada Ravish yang baru saja keluar.

"Cinta."

"Eh, Kak Ravish." Cinta tersentak canggung.

"Kamu kenapa di sini? Kangen ya main musik?" tanya Ravish, menebak. Lalu detik berikutnya, dia menyipitkan matanya. "Atau kangen sama akunya?"

Cinta tersenyum tipis. "Mau banget dikangenin?"

"Boleh. Kalau kamunya mau." Ravish merasa lega bisa bicara banyak dengan Cinta seperti ini. Apalagi, tidak ada Rama yang menganggu. Mengingat Rama akan segera bertunangan, Ravish bisa melancarkan aksinya untuk mendekati pujaan hatinya tanpa hambatan.

"Ngomong-ngomong kamu mau ke mana?" Ravish kembali bertanya.

"E ... aku mau ke koperasi, Kak. Mau beli pulpen buat belajar nanti." Niat awalnya cinta memang begitu, tetapi harus tertunda karena langkahnya terhenti di ruang musik.

"Yaudah ayo bareng. Aku juga mau beli buku untuk mencatat lagu."

"Boleh."

Cinta dan Ravish berjalan beriringan menuju koperasi. Baru saja keduanya akan masuk, Rama terlihat baru saja keluar dari sana dengan stapler di tangannya.

"Eh, Ram. Tumben ke koperasi?" tanya Ravish.

"Iya, staples aku isinya habis. Jadi harus beli isinya, deh."

"Keperluan teater?"

"Yoi. Ada naskah baru yang harus dibagi ke anak-anak."

"Semangat, ya. Aku ke dalam dulu." Ravish langsung mengajak Cinta ke dalam.

Sedangkan Rama, dia mentap punggung Cinta dengan sendu. Gadis itu benar-benar menghindarinya. Bahkan, Cinta dari tadi hanya diam memandangnya tanpa ekspresi.

"Aku kangen kamu yang dulu, Cinta," gumam Rama lirih.

Rama dan cinta adalah dua orang yang berkenalan tanpa bisa menjalin hubungan. Hanya saling membantu tanpa pernah bersatu.

Irama CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang