Chapter 45 - Kamu Berubah

28 19 197
                                    

Selamat datang di lapak Irama Cinta.

Gimana kabarnya?

Yang puasa, udah ada yang bolong belum nih?

Bulan puasa, jangan lupa beramal, ya.

Gak harus uang, kok. Vote dan komen di lapak ini juga amal namanya.

Play List Kamu|| Biar Waktu Hapus Sedihku ~ Hanin Dhiya

Happy Reading


🍁🍁🍁
Kita yang dulu utuh, apakah akan menjadi runtuh dikala bertaruh? Apa kita hanya orang yang sibuk menerka tentang ending cerita? Atau mungkin, kamu sedang melanjutkan perjalanan dalam mencari rumah yang benar-benar rumah. Yang penghuninya bukan lagi aku.
🍁🍁🍁


Setahun telah berlalu. Cinta sudah bukan lagi anak kelas 11. Dia sudah menjadi anak kelas 12, yang sebentar lagi akan disibukan oleh belajar dan belajar. Cinta ingin lulus dengan nilai terbaik, sehingga bisa menjadi salah satu dari orang-orang terpilih yang akan mendapat kouta SNMPTN. Cinta ingin mengejar cita-citanya menjadi musisi terkenal.

Selama setahun pula, Cinta sudah banyak menyumbangkan piala dari bakat yang dia miliki. Perlombaan nyanyi dari tingkat sekolah, kabupaten, provinsi, bahkan nasional pun sudah dia mumpuni.

"Pertemuannya sampai sini dulu, kita lanjut lagi minggu depan."

Cinta menutup acara eskul musik pada hari ini. Dia mencuri waktu di jam istirahat kedua karena nanti dia ada pelajaran tambahan sehabis pulang sekolah.

Gadis itu ingin menikmati masa-masa terakhir jabatannya sebagai ketua eskul, karena sebentar lagi Cinta akan mengikuti ujian sekolah.

Setelah mengunci ruang musik, Cinta berjalan menyusuri koridor. Langkahnya berhenti tepat di depan ruang seni teater. Tiba-tiba bayangan tentang Rama muncul di sana.

Dia ingat betul, ketika selesai eskul, Cinta selalu mengamati Rama yang telaten melatih anggota-anggotanya dengan semangat yang membara. Bahkan, wajah tampan cowok itu terlihat begitu kuat ketika berdiri di depan sambil menjelaskan sesuatu.

"Aku kangen kamu, Ram."

Sudah seminggu belakangan ini, Cinta jarang bertemu dengan Rama. Mereka hanya berkomunikasi secara virtual saja. Rama selalu sibuk dengan tugas kuliahnya, Cinta pun demikian.

Saat Cinta ada waktu luang, Rama lah yang sedang sibuk. Begitupun sebaliknya. Ah, rasanya Cinta merindukan masa abu-abu bersama Rama.

Cinta beranjak dari sana. Dia pergi ke kantin sekolah. Di mana ada Tiya di sana. "Nta, aku udah pesenin kamu es teh sama bubur ayam, nih. Baik, kan?"

Cinta mengambil tempat di depan Tiya. "Baik, sih, tapi nanti pasti minta gantian traktir."

"Yeh, enak aja. Kali ini aku ikhlas, kok." Tiya tersenyum sumringah.

"Seger amat tuh muka, lagi bahagia kenapa, nih?" tanya Cinta sebelum menyantap makanannya. Dia agak tergesa, mengingat lima menit lagi bel masuk berbunyi.

"Kak Ciko, ngajak aku ketemu orang tuanya semalem. Terus, dia ngenalin aku ke keluarganya sebagai masa depannya." Tiya mengulum senyum. "Habis itu, dia ngajak aku ke suatu tempat, pokoknya dia romantis banget."

Irama CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang