Epilog

47 16 141
                                    

Selamat datang di lapak Irama Cinta.

Karena ini Epilog, jadi masih berkaitan dengan prolog.

Kalau agak bingung, baca ulang prolog gak sampai lima menit kok.

Happy Reading.

Play List kamu|| Nadin Amizah ~ Mendarah

Ini ... Cerita tentang rumah yang berbeda
Dan berjarak jauh
Hanya tersentuh dalam jarak doa ...

Part ini bacanya dicermati, ya. Soalnya lebih banyak narasinya. Semoga gak bingung. Selamat membaca.


🍁🍁🍁
Dulu aku yang selalu menjagamu, sekarang Tuhan yang menjagamu. Baik-baik di sana, ya? Semoga kita akan berjumpa di kehidupan selanjutnya.
🍁🍁🍁



Di sebuah apartemen, seorang pria tersenyum kecil ketika mengingat masa-masa putih abu-abunya dulu. Di mana saat dia bertemu dengan gadis rambut cokelat bergelombang yang membuatnya jatuh cinta untuk pertama kalinya.

"Kamu, akan tetap menjadi alunan musikku yang sempurna meski sekarang kita tidak bersama."

Tanpa sadar, air matanya menetes kala mengingat masa-masa indah itu. Masa indahnya bersama sang kekasih yang bernama Aluna Cinta Jackson.

"Kaiden."

Cowok itu mengembalikan bingkai foto tersebut ke nakas, lalu membalikkan tubuhnya—menatap seseorang yang memanggil namanya.

"Kamu kangen, ya, sama Kak Cinta?"

Kaiden tersenyum tipis, lalu berucap, "Setiap hari aku selalu kangen sama dia."

"Maaf, Re. Kalau kamu merasa cemburu. Meski begitu, kamu berharga bagiku, sama seperti Cinta," lanjutnya.

Gadis yang bernama Rebecca itu mengangguk. "Mana mungkin aku cemburu."

"Justru aku merasa berterima kasih sama Kak Cinta, karena udah buat kamu bahagia sebelumnya. Aku berterima kasih, karena Kak Cinta mengizinkan aku untuk jadi sandaran buat kamu, bahagia sama kamu sekarang ini."

"Terkadang, aku ngerasa gak enak karena merasa rebut kamu dari dia," lanjutnya.

Kaiden meletakkan tangannya di bahu Rebecca. "Kamu gak rebut aku dari siapapun. Di hatiku, kamu dan Cinta punya tempatnya masing-masing."

Setelah kepergian Cinta, Rama merasa  kehilangan bahkan seperti orang yang tidak punya semangat hidup.

Setiap bangun tidur Rama selalu menangis, bahkan tidak bernafsu untuk menyentuh makanan. Tak heran jika berat badannya turun sampai lima kilo.

Irama CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang