'Keinginan membuatku bermimpi untuk berpacaran dengannya.'
***
"Jangan-jangan kamu mimpiin Pak Kevin?" tebak Dinda yang membuka sedikit mulutnya. Zahra langsung menatapnya.
"Mimpi?" Zahra membulatkan kedua matanya.
Dinda berdehem pelan. "Cerita sama aku gimana mimpi kamu barusan," suruhnya penasaran.
Zahra menganggukan kepalanya.
"Dalam mimpi aku. Aku pergi tengah malam ke rumah Pak Kevin dan membuatkan kue ulang tahun untuknya," kata Zahra membuat Dinda terkejut.
"Apa?! Tengah malam? Wah, kamu sungguh." Dinda sampai tidak bisa melanjutkan ucapannya saking terkejutnya.
Zahra mengangguk pelan. Dia pun melanjutkan ucapannya, "Awalnya aku akan pulang. Tapi, Pak Kevin melarangku dan mengatakan jika jalanan yang di depan, semua lampunya mati. Kamu tau, aku takut melewati jalanan yang gelap."
"Terus, apa yang terjadi?" tanya Dinda penasaran.
"Aku melihat Pak Kevin memakan kue buatan aku. Awalnya suasananya biasa saja, tapi, Pak Kevin tiba-tiba nyuruh aku buat duduk di sampingnya. Dia bilang .... " Zahra terlihat ragu mengatakannya.
"Dia bilang apa? Aku penasaran banget, Za!" desak Dinda menatap sahabatnya yang menghela nafas sebelum melanjutkan ucapannya.
"Pak Kevin bilang, dia cinta sama aku," tutur Zahra membuat Dinda membulatkan kedua matanya. Bahkan, mulutnya menganga saking terkejut dan tidak percaya.
"APA?!" Dinda berdiri dari duduknya. Ia tidak sengaja memukul meja, sehingga Zahra terkejut.
"Terus, terus, kamu jawab apa?" tanya Dinda semakin penasaran. Ia kembali duduk di tempat semula.
"Aku bilang, gak bisa. Karena kamu juga tau, ada wanita yang suka banget sama Kevin. Jadi, aku ngerasa gak pantes aja kalo pacaran sama Pak Kevin," jelas Zahra dengan nada lirih. Tangannya memegang kedua pipinya.
"Oh, gitu. Tapi, kenapa tadi kamu nanya Pak Kevin di mana? Kamu nanya gitu itu, kayak Pak Kevin ke sini." Awalnya Dinda mengangguk paham. Tapi, ia terfikirkan sesuatu. Lalu bertanya.
"Jadi, gini, waktu aku nolak. Pak Kevin nyuruh aku pergi dari rumahnya. Terus aku pergi, tapi, aku berhenti di jalan yang emang benar. Lampunya mati, aku takut banget. Tiba-tiba Pak Kevin datang dan meluk aku. Pak Kevin nganter aku pulang, terus, aku cerita kenapa aku takut ngelewati jalan yang lampunya mati," jelas Zahra membuat Dinda mengangguk-anggukan kepalanya
"Ah, ya. Aku ngerti gimana kelanjutannya. Kamu berubah fikiran, 'kan?" tebak Dinda yang di angguki pelan oleh sahabatnya.
"Wah, jadi, di mimpi kamu. Pak Kevin tidur di rumah kamu? Terus, kalian pacaran?" tanya Dinda memperjelas kesimpulannya.
"Iya, gitu," balas Zahra seraya meminum segelas air putih.
"Aku nanyain mana makanan kesukaan aku itu, karena kamu datang, terus ngebangunin aku sama Pak Kevin yang ketiduran di sini," lanjut Zahra membuat Dinda sedikit tersentak terkejut.
"Mimpi kamu panjang banget, Za. Apalagi kamu mimpi pacaran sama Pak Kevin. Itu gak masuk akal banget gak, sih?" tanya Dinda seraya bertepuk tangan. Antara kagum dan tidak percaya mendengar mimpi dari sahabatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Bring Joy (TAMAT)
Ficción General*** Cerita fiksi ini menceritakan kehidupan pria berusia dua puluh lima tahun yang mempunyai hemophobia sejak usia sembilan tahun. Ketika melihat setetes darah saja, membuatnya mual dan langsung teringat kejadian menyakitkan di masa lalu. Tentunya p...