'Bayang-bayang masa lalu terus teringat di masa depan.'
************
Zahra tengah mengendarai mobil Kevin, sedangkan pria itu duduk di belakang seraya membaca proposal yang dia buat kemarin. Awalnya suasana hening, namun tiba-tiba Kevin membuka suaranya.
"Entah apa yang diucapkan oleh Mama saya kemarin. Kamu tidak usah memikirkannya. Saya akan membereskannya tanpa melibatkan kamu. Jangan khawatir," jelas Kevin yang terfikirkan itu sedari tadi.
"Ya, saya mengerti, Pak," jawab Zahra seraya mengangguk paham.
"Syukurlah kamu mengerti." Kevin menghela nafas lega. Lalu dia berucap, "dan juga, jangan salahpaham mengenai ucapan saya kemarin. Saya tidak mencintai kamu, saya berbohong."
"Ya, saya tau, Pak," ucap Zahra kembali mengangguk paham. Kevin tersenyum tipis lalu fokus menatap ke depan.
"AWAS! ADA ANAK ANJING!" teriak Kevin kepada Zahra yang langsung memberhentikan mobilnya secara mendadak.
Gadis itu sangat terkejut, dia hampir menabrak anak anjing berbulu putih tersebut. Lalu, tibalah anak kecil laki-laki dan perempuan yang usianya sekitar tujuh tahun-nan. Kompak, Kevin dan Zahra menatap mereka berdua.
"Lea. Kamu gakpapa, kan?" tanya laki-laki itu seraya menggendong anak anjingnya.
"Kamu sih. Lea kan jadi lari, untung gak ketabrak," omel gadis berponi.
"Ya, maaf. Aku kan gak tau kalo Lea bakal lari ke tengah jalan," balasnya tidak mau kalah.
"Tante, makasih ya udah gak nabrak Lea," ucap gadis kecil itu kepada Zahra.
Zahra menggangguk pelan tanpa mengatakan sepatah kata pun. Begitu juga dengan Kevin. Dua anak kecil itu pergi dari hadapan mereka. Kevin dan Zahra langsung teringat akan masa lalu.
**
"Hai," sapa Rara kepada anak anjing yang tengah di usap lembut oleh Kevin.
"Dia gak bisa ngomong. Jadi, percuma aja kamu nyapa," balas Kevin menatap Rara yang memanyunkan bibirnya.
"Yaudah. Aku nyapa kamu aja. Hai, tetangga baru," sapa Rara tersenyum senang kepada Kevin yang terlihat ragu-ragu menerima uluran tangan dari tetangga barunya.
"Hai, juga," ucap Kevin dengan nada cuek.
Rara terlihat sebal, namun dia tersenyum saat melihat hewan peliharaan milik Kevin.
"Namanya siapa?" tanya Rara, membuat Kevin salahpaham.
"Nama aku Kevin," balas Kevin kepada Rara yang langsung menggeleng cepat.
"Bukan nama kamu. Aku nanya nama anak anjing kamu," ucap Rara kepada Kevin yang menggeleng pelan.
"Dia gak punya nama," balas Kevin masih dengan nada cuek.
"Loh? Kok gak punya nama? Harusnya punya dong," tanya Rara terlihat terkejut.
"Nggak harus. Dia kan cuma hewan, kalo manusia, iya, harus punya nama," balas Kevin merasa tidak terima mendengar ucapan Rara.
"Gimana kalo Rapin? Singkatan nama aku sama nama kamu," tawar Rara membuat Kevin mengerutkan keningnya.
"Rapin?" tanya Kevin, Rara mengangguk cepat.
"Nama aku Rara, nama kamu Kepin. Jadi, Rapin," jelas Rara membuat Kevin menggeleng cepat.
"Gak bisa. Anak anjing ini punya, bukan punya kamu. Jadi, namanya gak boleh ada nama kamu," ujar Kevin dengan nada penuh penekanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Bring Joy (TAMAT)
Fiksi Umum*** Cerita fiksi ini menceritakan kehidupan pria berusia dua puluh lima tahun yang mempunyai hemophobia sejak usia sembilan tahun. Ketika melihat setetes darah saja, membuatnya mual dan langsung teringat kejadian menyakitkan di masa lalu. Tentunya p...